Ridwan Kamil Sebut Pendekatan Tim Sinkronisasi, Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh
Dalam beragam aspek yang sifatnya multidimensi tersebut, menurut Emil ada pesan yang ingin disampaikan terkait reformasi birokrasi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNJABAR.ID. BANDUNG - Gubernur Jabar terpilih Ridwan Kamil menggelar rapat memperkenalkan Tim Optimasi dan Sinkronisasi (TOS) di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Kamis (26/07).
Emil sapaan Ridwan Kamil, menegaskan, TOS yang dibentuknya merupakan hak politik gubernur terpilih dan memiliki dasar hukum yang kuat.
"Dasar hukumnya adalah Peraturan Mendagri No 22 tahun 2018 yang intinya memberikan ruang kepada kepala daerah terpilih tapi belum terlantik, untuk melakukan sinkronisasi dan optimasi rencana kerja yang akan dieksekusi, pada tahun anggaran 2019," ujar Emil.
• Ketua Umum PPP Sebut SBY Sempat Ajukan AHY Jadi Cawapres Jokowi
Emil kepada TOS yang diketuai oleh Erry Riana Hardjapamekas, menitipkan agar tim dapat bekerja sampai pelantikan gubernur Jawa Barat oleh Presiden. " Tim ini akan berakhir kerjanya pada 16 September 2018," kata Emil.
Menurut, Emil, Tim Optimasi dan Sinkronisasi ini terdiri dari perwakilan partai politik, akademisi dan profesional yang ingin memberikan kontribusi pemikiran yang kemudian diakomodir.
Wujud Rumah Mewah Inneke Koesherawati yang Digeledah KPK, Berjarak 1,3 Km dari Lapas Sukamiskin https://t.co/UKJmK2G45J via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 26, 2018
Khusus kepada Erry, ia menitipkan agar program-program gubernur dan wakil gubernur terpilih serta visi misi lima tahun ke depan, sejalan dengan logika perubahan dan mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Selain itu pembentukan TOS merupakan salah satu upaya gubernur terpilih untuk membangun Jawa Barat bersama sama, dengan ide, gagasan dan masukan dari orang-orang hebat yang ada di Jawa Barat.
Upaya ini didasari kondisi Jawa Barat yang luas dan dengan beragam permasalahan yang bersifat multidimensi.
"Pendekatan kami adalah silih asah, silih asih, silih asuh, terlihat dari gestur kami yang ingin merangkul sebanyak mungkin orang yang meskipin pada pilkada berseberang untuk terlibat dalan pembangunan di Jawa Barat," jelasnya.
Dalam beragam aspek yang sifatnya multidimensi tersebut, menurut Emil ada pesan yang ingin disampaikan terkait reformasi birokrasi yang tak hanya di tingkat provinsi, juga di level Pemkot dan Pemkab di seluruh Jawa Barat.
Emil menegaskan, honor TOS diambil dari dana udunan dan tim TOS menerima masukan gagasan dari warga Jabar.
Sementara itu seorang tokoh Jawa Barat yang didapuk menjadi penasihat TOS, Uu Rukmana menilai pembentukan TOS sebagai terobosan yang inovatif dalam mempersiapkan proses transisi kepemimpinan di Jawa Barat.
Mirip Pemilu, Pengunjung Pasar Murah TPID Kota Cirebon Harus Celupkan Jari ke Tinta Sebelum Pulang https://t.co/jddapwjxIA via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 26, 2018
"Selama saya terlibat dalam kegiatan pilgub Jabar, baru sekarang ini ada tim optimasi dan sinkronisasi yang kehadirannya sangat positif untuk mengawal program- program gubernur terpilih," kata Uu.
Uu mengharapkan, TOS dapat menjalankan peran dan tanggung jawab yang dibebankan dengan sebaiknya, agar perubahan di Jawa Barat dapat segera dirasakan oleh warga, seiring dilantiknya pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum sebagai gubernur dan wakil gubernur.