Belasan Wanita di Jabar Jadi Korban Perdagangan Manusia, Begini Modus Pelaku Cari Korban
Kasus perdagangan manusia dengan korban perempuan ini berlangsung sejak Desember 2017 hingga Juni 2018. Pelaku teridentifikasi sebanyak empat orang.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar mengungkap sindikat perdagangan manusia dengan korban mencapai belasan. Korban berasal dari sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar), Banten hingga Jawa Tengah (Jateng).
Kasus perdagangan manusia dengan korban perempuan ini berlangsung sejak Desember 2017 hingga Juni 2018. Pelaku teridentifikasi sebanyak empat orang.
"Kami menangkap pelaku perdagangan manusia, yakni saudari Tdd alias V alias C berperan sebagai perekrut di Indonesia, saudara Gsc alias AKI warga asal Tiongkok berperan sebagai perantara di Tiongkok, saudara YH alias A berperan sebagai perekrut wanita di Indonesia. Kemudian satu pria berinisial Tmk alias A, berperan sebagai perantara di Tiongkok yang statusnya masih dalam pengembangan," ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Kamis (26/7/2018).
Belasan korban sudah teridentifikasi. Lima perempuan diantaranya merupakan warga Purwakarta. Yakni, Mrd (16), Y (28), Df (26), Vn (20) dan CEP (23). Kemudian sisanya, Ps (16) warga Kota Tangerang, Ll (27) asal Kota Sukabumi, Eh (21) warga Kabupaten Bandung, Tww (23) asal Jatim, T (28) asal Jateng dan Y (16) asal Tangerang.
• Upaya Mediasi Gagal, Sidang Gugat Cerai Lina Terhadap Sule Dilanjutkan
• Persib Bandung Berpeluang Pecahkan Rekor 9 Tahun yang Lalu Jika Kalahkan Persebaya Surabaya
• Prakiraan Cuaca di Wilayah Kota Cimahi untuk Hari Ini
"Semua korban yang dijual saat ini berada di Tiongkok tepatnya di Kota Sensen, Lunan dan Ceng Hwo. Polda Jabar saat ini sedang berkoordinasi dengan Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri dan Kementerian Luar Negeri untuk memulangkan mereka," ujar Kapolda. Untuk pelaku ditangkap pekan lalu.
Modusnya kata dia, tiga pelaku mendatangi kampung-kampung mencari perempuan untuk dipekerjakan di Tiongkok. Setelah target didapatkan, perantara lokal menemui orang tua korban dan menyerahkan uang Rp 10 juta yang uangnya didapat dari pelaku warga Tiongkok.
"Di negara tujuan, perempuan di kawin kontrak selama beberapa waktu tertentu kemudian diual lagi ke pria lain di Tiongkok. Korban juga mendapat kekerasan dan dibatasi ruang geraknya," ujar Agung. (*)
