Tribun Health
Bahaya yang Belum Banyak Diketahui Orang Tua Bila Anak Mendengkur Saat Tidur
Hal ini menyebabkan jeda dalam bernafas dan gejala tidur lainnya seperti mendengus, terengah-engah dan mendengkur.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita Nilawati
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bila Anda seorang pendengkur, tak ada salahnya Anda mewaspadai ancaman depresi.
Melansir dari doktersehat.com, riset terbaru para ahli mengindikasikan adanya hubungan antara gangguan tidur yang umum dikenal sebagai obstructive sleep apnea (OSA) dengan risiko depresi.
Mendengkur atau ngorok sendiri merupakan gejala utama dari OSA.
Pada penderita sleep apnea, jaringan lunak di bagian belakang tenggorokan menghambat saluran napas atas saat tidur.
Hal ini menyebabkan jeda dalam bernafas dan gejala tidur lainnya seperti mendengus, terengah-engah dan mendengkur.
Gejala gangguan tidur sleep apnea memiliki keterkaitan dengan perkembangan gejala depresi, termasuk perasaan seperti kegagalan dan perasaan putus asa.
Peneliti mencatat, hubungan antara keduanya tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti berat badan, jenis kelamin, usia, atau ras.
Selain terjadi pada orang dewasa, apakah gejala ini terjadi juga pada anak-anak? Jawabannya ya.
Bayi, anak-anak, dan orang dewasa dapat memiliki apnea tidur obstruktif.
-
Tahukah Anda, Sarapan Sebelum Beraktivitas Ternyata Sangat Penting
-
Ini Sejumlah Manfaat Minum Air Putih Hangat di Pagi Hari Setelah Bangun Tidur
-
Ternyata Ini Lho Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan Anda
-
Sederet Keuntungan Melakukan USG 4D untuk Wanita Hamil, Salah Satunya Pantau Pertumbuhan Janin
-
Ini Sederet Bahaya Jika Anda Tak Mencukur Rambut Kemaluan, Cukur dengan Cara yang Benar