Pilgub Jabar
Perjalanan Ridwan Kamil Menuju Gubernur Jabar, Gagal 'Merayu' 2 Partai Besar Hingga Dicaci Netizen
Hujatan itu datang setelah Ridwan Kamil menerima pinangan dari Partai Nasional Demokrat. Kini Emil-Uu Menang versi Quick Count
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum untuk sementara berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah hasil survei memenangi Pilgub Jabar 2018.
Dalam pidatonya Ridwan Kamil mengajak semua pendukungnya beryukur atas pencapainnya, memenangi sementara Pilgub Jabar.
"Saya sampai hari ini, perjalanan panjang, lebih dari setahun setengah, meniatkan sebuah impian, melewati dinamika yang membesarkan dan mendewasakan saya. Bertapa tantangan dan fitnah-fitnah dunia begitu besar, tapi karena sudah ditekadkan. Maka, jika Allah sudah menetapkan, maka tidak akan ada fitnah-fitnah yang mengalahkan," ujarnya, di pusat pantauan hitung cepat Rindu di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Rabu (26/6/2018).
Pejalanan Ridwan Kamil menuju kursi Gubernur Jabar memang tidak mulus.
Bahkan di awal niatan maju pun sudah banyak mendapatkan kritik.
Mario Gomez Akan Umumkan Nasib Tiga Pemain Seleksi Persib Bandung Pekan Dewan https://t.co/zmxsKToVUD via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) June 27, 2018
Kritik dan hujatan itu datang setelah Ridwan Kamil menerima pinangan dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Pada saat itu, masih hangat isu Partai Nasdem dikaitkan dengan partai yang pendukung Ahok.
Seperti diketahui, Ahok tersandung kasus penistaan Agama yang pada akhirnya menggerogoti suranya saat mengikuti Pilgub DKI Jakarta.

Hujatan dan makian menjadi pengikut "partai penista agama" itu bertaburan di media sosial. Bahkan setiap postingan di twitter atau instagram Ridwan Kamil, selalu dikomentari kalimat bernada negatif.
Untuk memperkuat perahu yang bakal membawa Ridwan Kamil di Pilgub Jabar, ia melakukan pendekatan dengan Partai Golkar dan PDIP.
Baca: Quick Count Pilkada Serentak Jabar, Jateng, Jatim versi Litbang Kompas hingga Pukul 16.06 WIB
Setya Novanto yang ketika itu adalah Ketua Umum Partai Golkar, memberikan dukungan kepada Ridwan Kamil.
Dia kemudian diduetkan dengan anak politisi kawakan Golkar Pantura, Daniel Muttaqien.
Daniel pun kemudian melakukan sosialisasi ke sejumlah daerah, memperkenalkan diri akan menjadi pasangan Ridwan Kamil.
Rencana itu gagal seiring kasus yang menjerat Setya Novanto.