Pengamat Ekonomi Sebut Pertumbuhan Ekonomi di Jabar Tidak Diiringi Pemerataan
Pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat cukup tinggi, tetapi pertumbuhan tersebut tidak diiringi oleh pemerataan.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengamat Ekonomi, Acuviarta Kartabi, mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat cukup tinggi.
Tetapi, pertumbuhan tersebut tidak diiringi oleh pemerataan.
"Pertumbuhan ekonomi tidak otomatis memperbaiki tingkat kesejahteraan. Kita tahu Kabupaten Bekasi adalah ousat ekonomi dengan pertumbuhan di atas 7 persen. Tetapu pertumbuhan ekonomi tidak diikuti pemerataan," ujarnya dalam Focus Group Disscussion Ekonomi Pancasila, Kamis (7/6/2018).
Sule Berani Sindir Keras Rizky Febian di Depan Semua Orang, Rizky Terlihat Kesal https://t.co/doyL1UuoGW via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) June 8, 2018
Hal tersebut menyebabkan adanya ketimpangan ekonomi di masyarakat.
Saat ini, menurutnya, investasi di Jawa Barat terlalu berpusat di bagian barat.
Ia mengatakan, sebanyak 70 persen investasi di Jawa Barat berpusat di Depok dan Bogor.
Baca: Warga Serbu Bazar Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cirebon, Bahan Pokok Ini Jadi Rebutan
Hal ini disebutnya akan membawa instabilitas ekonomi.
Maka dari itu, lanjut Acuviarta, diperlukan pemerataan melalui pembangunan yang dapat memicu pertumbuhan ekonomi secara merata.
"Sekarang di Jawa Barat ada Kertajati, akan dibangun Pelabuhan Patimban, dan itu mengatasi ketimpangan di wilayah bagian timur. Kami berharap hal itu dilakuka pemerintah terua menerus," ujarnya.
Selain itu, kata Acuviarta, ketimpangan juga terjadi karena sektor pertanian yang tidak optimal.
Banyaknya migrasi dari desa ke kota menjadi satu di antara faktornya.
Baca: Deddy Mizwar: Kalau Ada Kesempatan, Teruslah berwirausaha