Hore! Bandara Kertajati Mulai Beroperasi, Tinggal Menghitung Jam Lho

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati yang kerap disebut Bandara Kertajati akan mulai beroperasi pada Kamis (24/5/2018) besok.

Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam
Pesawat Beechcraft Super King Air 350 mendarat dengan mulus di atas landasan Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati di Majalengka, Kamis (29/3/2018). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati yang kerap disebut Bandara Kertajati akan mulai beroperasi pada Kamis (24/5/2018) besok.

Dikutip Tribunjabar.id dari Kompas.com, pengoperasiannya akan ditandai dengan adanya pendaratan perdana di bandara tersebut.

“Kita rencanakan historical landing pada 24 Mei ini,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beberapa hari yang lalu.

BIJB disebut merupakan bandara kedua terbesar di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Adapun luas lahan BIJB mencapai 1.800 hektare.

Baca: Ratusan Ribu Warga Kota Tasik Belum Mendaftar BPJS Kesehatan, Ini Penyebabnya

Baca: Ini yang Perlu Diperhatikan Saat Puasa, Tubuh Kurang Minum Air Berikut Tanda-tandanya

Bandara ini mulai dibangun pada 2014 dengan pembangunan runway (landas pacu) sepanjang 2.500 meter x 60 meter dan paralel taxiway sepanjang 2.750 meter x 25 meter yang sudah selesai dibangun pada akhir 2017.

Dengan ukuran landas pacu tersebut, nantinya bandara ini akan mampu melayani operasional pesawat A330.

Rencananya, landas pacu dipanjangkan hingga 3.200 meter x 60 meter agar bisa melayani operasional pesawat sipil terbesar di dunia seperti Airbus A380, Boeing B 747, maupun B 777.


Bandara ini juga mempunyai apron seluas 397.890 meter persegi yang dapat menampung 10 parking stand pesawat jet narrow body.

Selain untuk penumpang dan kargo, Bandara Kertajati juga akan menjadi embarkasi haji untuk masyarakat Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah.

Di kompleks bandara juga akan dikembangkan sebagai aerotropolis.

Kawasan industri penerbangan seperti industri pembuatan pesawat, industri perawatan dan perbaikan pesawat (maintenance repair and overhaul/MRO), dan beberapa industri lain yang terkait bakal dibangun. Budi mengatakan, pembangunan Bandara Kertajati tidak sepenuhnya menggunakan dana pemerintah.

PT BIJB selaku BUMD milik Pemprov Jabar menggaet banyak pihak untuk membiayai proyek senilai Rp 2,6 triliun tersebut.


Menurut dia, pembangunan bandara ini bisa menjadi proyek percontohan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved