Komunitas di Garut Ini Isi Waktu Ngabuburit dengan Memanah

Di bulan ramadan ini, setiap sore hari, para pemanah berkumpul untuk bersama-sama mengasah kemampuan dan kecermatan dalam memanah.

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Ichsan
tribunjabar/hakim baihaqi
Memanah 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk menunggu datangnya azan Magrib atau dalam bahasa Sunda biasa disebut ngabuburit.

Satu cara yang dilakukan oleh komunitas Garut Muslim Archery (GMA) untuk menunggu datangnya azan Magrib adalah dengan cara memanah.

Bertempat di Wisma Local Education Centre (LEC), Jalan Guntursari, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, selepas menunaikan salat Asar, para pemanah ini berkumpul di halaman wisma yang digunakan sebagai tempat untuk berlatih panah.

Baca: Demiz Klaim Wilayah Barat Jabar Jadi Lumbung Suara Deddy-Dedi

Di bulan ramadan ini, setiap sore hari, para pemanah berkumpul untuk bersama-sama mengasah kemampuan dan kecermatan dalam memanah.

Salah seorang anggota komunitas GMA, Salman Elsyifa, mengatakan, memanah ini ia lakukan biasanya hanya pada hari Minggu pagi di bulan biasa.

"Berhubung puasa, kami lakukan setiap sore hari," kata Salman di Wisma LEC, Minggu (20/5/2018).


Salman mengatakan, selain ketepatan dalam memanah, olahraga ini pun sangat efektif untuk membakar kalori di bulan suci ramadan.

"Terlihat seperti mudah, padahal ada teknik yang harus dipahami," katanya.

Meski masuk ke dalam olahraga, Salman mengatakan, olahraga yang sudah ia geluti selama hampir dua tahun ini telah menjadi kebiasaan dan tidak hanya sekadar olahraga.

"Dalam memanah ada seninya," katanya.

Seorang pemanah lainnya, Dali Asmana, mengatakan, dari memanah ini, ia dapatkan merasakan hal yang sangat berharga, di luar konteks olahraga.


"Silaturahmi tetap terjaga, memperbanyak teman juga," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat di luar komunitas pun diperkenankan untuk bergabung dan akan diajarkan bagaimana cara memanah.

"Terbuka untuk umum juga, tidak dibatasi,"

Saat adzan magrib berkumandang, para pemanah ini meninggalkan arena panah untuk membatalkan puasa dan melanjutkan ibadah selanjutnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved