Ini Sejarah Es Teh, Minuman Favorit untuk Buka Puasa, Kamu Sudah Tahu?

Lebih dari sekadar minuman, teh dipercaya menjadi simbol status pertemanan, kesehatan, relaksasi, dan kedamaian.

Tribun Jabar/Putri Puspita Nilawati
Teh bunga telang di gelas berwarna biru dan warna ungu (campuran lemon) di greens and beans di kafe Greens and Beans, Jl Bahureksa,Kota Bandung 

TRIBUNJABAR.ID - Es teh manis menjadi salah satu pilihan paling umum saat berbuka puasa. Rasanya yang dingin segar dan cara penyajiannya pun mudah.

Lebih dari sekadar minuman, teh dipercaya menjadi simbol status pertemanan, kesehatan, relaksasi, dan kedamaian.

Nah, tahukah kamu, bagaimana sejarah es teh?

Sejarah Es Teh dan Teh Manis

Carolina Selatan merupakan tempat pertama teh ditanam di Amerika Serikat. Saat itu, tahun 1795, Amerika menjadi satu-satunya negara yang pernah memproduksi teh secara komersil.


Kemudian, bibit-bibit tersebut dibawa dan dikembangkan variasinya oleh Andre Michaux, seorang ahli botani Perancis yang tiba di Carolina Selatan pada tahun 1700-an.

Resep teh manis (es teh) tertua dipublikasi pertama kali tahun 1879 oleh Marion Cabell Tyree dalam "Housekeeping in Old Virginia".

Dalam resepnya, Marion menyebutkan, pembuatan minuman teh dilakukan dengan cara merebus teh pada air mendidih dan ditambahkan dua sendok teh hijau.

Jika ingin menikmatinya dalam keadaan dingin (es teh), maka tinggal menuangkan air teh ke dalam gelas yang telah berisi es dan gula pasir.

Untuk rasa yang lebih segar, Marion menyarankan dengan menambahkan perasan jeruk lemon.

Baca: Bosan Berbuka dengan yang Itu-itu Saja? Coba Resep Mudah Korean Barbeque Kimchi di Rumah Yuk!

Temuan lainnya, Profesor Lyndon N. Irwin dari Southwest Missouri State University mendapatkan sebuah artikel dari surat kabar Nevada Noticer yang menyatakan bahwa es teh sudah ada sebelum tahun 1890.

Sementara itu, jika menilik sejarahnya dari berbagai literatur, ada yang memercayai bahwa teh berasal dari Tibet, India Utara, dan China.

Di China, teh tidak hanya disajikan dengan cara diseduh. Daun tehnya juga seringkali dikunyah, atau direbus sebagai campuran sup.

Baca: Tak Perlu Takut Kulit Kering Saat Puasa Kalau Kamu Lakukan Ini!

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved