Sopir Truk Pengangkut Pasir dari Proyek Embung Gedebage Lakukan Ini agar Tak Mengganggu Tarawih
Agar tidak saling mengganggu, maka truk pun tidak akan beroperasi pada pukul 16.00 WIB.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Setiap harinya, beberapa truk keluar masuk proyek Embung Gedebage untuk mengangkut tanah yang digali pada proyek ini.
Biasanya truk berangkat dari lokasi proyek ke tempat pembuangan tanah sekira pukul 16.00 WIB.
Agar tidak mengganggu warga, truk akan melewati jalan ke arah Stadion Gelora Bandung Lautan Api
“Kalau Bulan Puasa itu, pukul 16.00 WIB banyak yang ngabuburit, sehingga agak terganggu,” ujar Kepala Proyek Embung Gedebage, Nono Daryono, kepada Tribun Jabar, Kamis (17/5/2018).
Agar tidak saling mengganggu, maka truk pun tidak akan beroperasi pada pukul 16.00 WIB.
Ini yang Terjadi Pada Tubuh Bila Berpuasa 30 Hari di Bulan Ramadan, Awal Puasa yang Tersulit! https://t.co/ts6coGGR5L via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 17, 2018
“Setelah tarawih, kami jalan lagi,” ujarnya.
Selain itu, kata Nono Daryono, selama bulan puasa, jadwal kerja pekerja pun berubah.
Pada hari biasa, shift kerja dibagi yaitu pukul 08.00 WIB- 16.00 WIB dan pukul 16.00 WIB-22.00 WIB.
Baca: Progres Proyek Embung Gedebage Melebihi Target, Akan Digunakan untuk Pengendali Banjir
Pada bulan puasa, aktivitas dihentikan sejak pukul 16.00 WIB sampai setelah tarawih.
“Setelah tarawih mulai pukul 20.00 WIB, sampai sahur, sekira pukul 02.00 WIB atau pukul 03.00 WIB,” ujarnya.
Embung Gedebage dibangun untuk mengendalikan banjir di wilayah Gedebage dan sekitarnya.
Proyek ini berada di bawah koordinasi BBWS Citarum dan ditargetkan selesai pada akhir 2018.
Baca: Jorok! Sampah Berserakan di Forest Walk Babakan Siliwangi, Padahal Sudah Ada Tempatnya