7 Fakta Terkait OTT oleh KPK terhadap Bupati Bandung Barat Abubakar
Setelah terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Abubakar dipecat oleh PDIP sebagai partai yang menaunginya.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bupati Bandung Barat (nonaktif), Abubakar saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena tersandung kasus suap.
Seperti diketahui, Abubakar telah ditetapkan tersangka oleh KPK atas penerimaan uang dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Dia meminta uang kepada sejumlah SKPD untuk membiayai pemenangan istrinya, Elin Suharliah dalam Pilkada Bandung Barat 2018.
Baca: Ini yang Dilakukan Para Pasangan Calon Jelang Debat Pilwalkot Bandung Jilid Dua, Ada yang Kecewa
Tribun Jabar merangkum fakta-fakta terkait penangkapan Abubakar oleh komisi anti rasuah itu, berikut fakta-faktanya :
1. Sempat Membatah Terkena OTT
Abubakar sempat membantah terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/4/2018).
Batahan tersebut setelah melakukan pertemuan dengan tim pemenangan Elin-Maman Sunjaya, karena Abubakar pun sebagai Ketua DPC PDIP KBB.
"Berkenaan beberapa informasi terkait keberadaan saya. Saya sejak pagi tetap laksanakan tugas sebagai bupati. Tadi sore, saya kasih dukungan ke ibu. Ibu kan sebagai calon kapasitasnya dan perlu untuk mematangkan bahan materi guna debat. Jadi, saya sebagai suami beri dukungan," katanya di Ciburuy, Padalarang, Bandung Barat.
Gara-gara Topeng, Bek Persib Bandung Bakal Seperti Beberapa Pemain Dunia Ini https://t.co/NDN5GfYES7 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 15, 2018
2. 6 PNS Jadi Tersangka
Menyusul OTT itu, KPK juga menetapkan enam Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bandung Barat menjadi tersangka.
Enam PNS itu yakni, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bandung Barat berinisial WL, Kepala Bidang Aset Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Bandung Barat berinisial AS.
Selain itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bandung Barat berinisial A, Kabid Perencanaan Ekonomi Bappeda, YA dan dua orang pegawai dari Bappeda.