Kampus

Mengintip Taman Keren di Kampus Unpar Bandung, Instagramable, Enak untuk Kongko, dan Bisa Ngecas HP

Tak jarang taman ini menjadi lokasi favorit yang instagramable (cocok diunggah ke media sosial instagram).

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Kisdiantoro
ISTIMEWA
Tamsip UNPAR Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jarang orang tahu, di dalam kampus Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) terdapat sebuah taman yang tak kalah kerennya dari taman-taman tematik di Kota Bandung.

Taman itu lokasinya berada di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) kampus Unpar, Jalan Ciumbuleuit nomor 94 Bandung.

Taman FISIP atau yang lebih dikenal dengan Tamsip ini menjadi salah satu zona favorit mahasiswa ketika berkumpul.

Tamsip kini digandrungi mahasiswa FISIP untuk berkumpul, mengerjakan tugas kelompok, dan melakukan berbagai aktivitas lainnya.

Tak jarang taman ini menjadi lokasi favorit yang instagramable (cocok diunggah ke media sosial instagram).


Dosen Prodi Administrasi Bisnis FISIP Unpar Bandung Daniel Hermawan (25), mengatakan, berbagai upaya Pemerintah Kota Bandung dalam upaya revitalisasi taman juga turut menginspirasi kampusnya melakukan pembenahan taman.

"Imej taman yang semula angker karena kehadiran pohon yang sudah berusia ratusan tahun ini rupanya tidak membuat pengelola kampus dengan slogan “Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti” kehilangan ide kreatif untuk menjadikan taman ini sebagai salah satu tempat komunal yang bisa mempertemukan mahasiswa satu dengan yang lainnya untuk saling berkumpul dan berdiskusi," kata Daniel, Sabtu (14/4/2018).

Baca: Polemik Partai Setan & Partai Allah, Amien Rais Dapat Balasan Menohok dari Parpol Lainnya

Lesehan kayu yang nyaman di sekitar pohon angker FISIP ini rupanya menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa.

Charger yang terpasang di sekitar taman, penataan bangku yang harmonis, serta pemandangan alam ciamik menjadi suguhan baru yang ditawarkan Tamsip.

Daniel, mengatakan, Tamsip direnovasi menjadi seperti sekarang sejak tahun 2017.

"Tamannya sebetulnya sudah dibangun tahun 1960. Pohon sudah ada, jadi tidak ditebang dan dibuat taman sejak awal. Supaya tidak dirusak dan ditebang pohonnya. Taman itu dibuat agar pohon besar itu tidak ditebang dan menjadi ekosistem yang asri di kampus," ujarnya.

Baca: Kasus Korupsi yang Menjerat Abubakar Diprediksi Membuat Elektabilitas EMAS Merosot di Pilkada KBB

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved