Pilgub Jabar
Dedi Mulyadi Maknai Peringatan Isra Miraj dalam Puisi, ''Kita Sudah Salat tapi Kenapa Masih Pelit''
Kita sudah salat tapi kenapa menganggap kekuatan itu dibilang segala-galanya sehingga tidak berbuat adil
Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat yang berpasangan dengan Dedy Mizawar, Dedi Mulyadi menghadiri kegiatan Tabligh Akbar peringatan Isra Miraj di Pondok Pesantren Al-Mujahidin depan Stadion Wiradadaha, Kota Tasikmalaya, Sabtu (14/04/2018).
Dedi yang mengenakan kemeja putih dan kopiah hitam di depan sejumlah hadirin yang kebanyakan ibu-ibu, memaparkan makna Isra Mi'raj , yang intinya salat lima waktu adalah pangkal keadilan bagi seluruh umat.
Makna peringatan Isra Mi'raj tersebut Dedi tuangkan dalam sebuah karya puisi.
“Kita ini sudah salat tapi kenapa masih pelit
Kita sudah salat tapi kenapa menganggap kekuatan itu dibilang segala-galanya sehingga tidak berbuat adil
Mengisi Tausiyah, Amien Rais: Jokowi Itu Ilmunya Pas-pasan https://t.co/nj9DMdYWNc via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 14, 2018
Kita ini sudah salat tapi kenapa tetangga rumahnya mau roboh dibiarkan
Kita ini sudah salat tapi kenapa tidak peduli pada anak-anak yatim, tidak diurus untuk melanjutkan pendidikannya.
Kita ini sudah salat tapi kenapa orang miskin tidak diurus kehidupannya.
Kita ini sudah salat tapi kenapa orang lapar dibiarkan
Kita ini sudah salat, kenapa orang-orang sakit tidak diurus pengobatannya,”
Itulah sepenggal puisi yang disampaikan Dedi.
Dia mengatakan bahwasanya pesan salat ialah untuk menegakan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk masyarakat di Kota Tasikmalaya dan sholat itu mencegah kekejian dan kemungkaran.
“Artinya, kita bantu orang miskin, anak yatim, orang sakit tidak mampu, membantu orang miskin yang rumahnya reyot atau hampir roboh. Nah, kita lihat di kehidupan sekarang para pemimpin, dan kalangan orang mampu masih belum peduli, seolah berbagai kebutuhan pokok rakyat seperti berasnya dan lainnya masih belum dilindungi atau diperhatikan oleh para pemimpin kita,” Kata Dedi.
Sesungguhnya Isra Mi’raj itu lanjut Dedi bagian untuk mengingatkan diri sendiri termasuk juga para pemimpin.
"Rasul diturunkan Allah SWT ke dunia salah satunya memegang amanah berbagai problem sosial," ujarnya.