Miras Oplosan Maut
Setelah Ada Korban Tewas, Warga Gerebek Kios Miras Ilegal di Cicalengka
Tak puas mengumpulkan miras dari kios pertama, warga pun bergerombol menuju kios kedua untuk meneruskan penggerebekan.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dua kios minuman keras (miras) di Jalan Raya Bandung-Garut, tepatnya di wilayah Kecamatan Cicalengka, didatangi puluhan warga dan LSM, Minggu (8/4/2018) sore.
Penggerebekan tersebut dipicu beberapa warga Cicalengka yang dilarikan ke RSUD Cicalengka diduga akibat menenggak miras oplosan.
Menurut pantauan Tribun Jabar di lokasi penggerebekan, warga menerobos paksa kios miras tersebut dan menarik keluar puluhan botol miras yang disembunyikan di dalam kios.
Baca: Manfaatkan Luwak, Pengusaha Kopi ini Mampu Meraup Keuntungan Hingga Ratusan Juta Rupiah
Tak puas mengumpulkan miras dari kios pertama, warga pun bergerombol menuju kios kedua untuk meneruskan penggerebekan.
Tindakan warga langsung diamankan oleh pihak kepolisian, sebagai gantinya, pihak kepolisian dan Kecamatan Cicalengka mengeluarkan berbagai miras dari kios kedua.
Semakin Terbongkar, Kompol Fahrizal yang Menembak Mati Adik Iparnya Melakukan Pembunuhan Berencana? https://t.co/H8DqenW7x5 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 8, 2018
Sementara itu, pihak kepolisian belum dapat memberikan keterangan lengkap terkait beberapa warga yang tewas diduga akibat menenggak miras oplosan.
"27 orang masuk (RS), itu baru pasien," ujar Kapolres Bandung, AKBP Indra Hermawan, di tempat kejadian.
AKBP Indra Hermawan menambahkan, pihaknya masih menunggu keterangan lanjutan dari RSUD Cicalengka terkait kondisi korban.
Reaksi Susi Pudjiastuti Setelah Mendengar Puisi Sukmawati, Terpukau atau Tidak Setuju? https://t.co/tOR1Kanu91 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 8, 2018
Menurut data resmi RSUD Cicalengka yang berhasil Tribun Jabar himpun, hingga saat ini 11 orang tewas akibat miras oplosan tersebut, sementara sembilan orang lainnya masih mendapat penanganan intensif.