Perut yang Terus Membesar Ancam Nyawa Aris Rahman, Harus Segera Dioperasi tapi Terkendala Biaya
"Dokter bilang bahaya kalau dibiarkan, akan membahayakan nyawa Aris, harus segera dioperasi," ujar Nanan Syahroni.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG- Sekali lihat, orang awam pun akan mengetahui ada yang berbeda dengan tubuh Aris Rahman (17).
Perutnya yang besar nampak tak seimbang dengan tubub Aris yang kecil seperti bocah SD.
Pemuda 17 tahun itu memang penderita thalassemia mayor. Tubuh yang kecil dan perut yang membesar pun merupakan akibat dari penyakit yang dideritanya.
Hal itu diungkapkan Nanan Syahroni (61) dan Een Marlina (49), orang tua Aris Rahman, saat ditemui Tribun Jabar di kediaman mereka di Dusun Sukaluyu RT 01/07, Desa Girimukti, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jumat (6/4/2018).
Ini Jejak Kompol Fahrizal, Wakapolres yang Tembak Mati Adik Ipar, Ternyata Bukan Polisi Sembarangan https://t.co/Ks4upZhHAS via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 6, 2018
"Perutnya membesar itu memang karena penyakitnya, pembengkakan limfa," ujar Nanan Syahroni.
Nanan Syahroni menuturkan, sebetulnya sejak beberapa bulan lalu para dokter di RSUD Sumedang sudah menyarankan Aris Rahman untuk cepat mendapatkan operasi pada perutnya yang terus membesar.
"Dokter bilang bahaya kalau dibiarkan, akan membahayakan nyawa Aris, harus segera dioperasi," ujar Nanan Syahroni.
Nanan dan Een pun bukan tak mau segera membawa Aris Rahman untuk melakukan operasi, namun keduanya mengaku belum memiliki biaya.
Baca: Polres Purwakarta Ungkap Pendistribusian Gas Elpiji Bersubsidi yang Tidak Sesuai Lokasi
Operasi yang harus dilakukan tidak bisa dilaksanakan di RSUD Sumedang karena keterbatasan alat, Aris Rahman terpaksa harus dirujuk ke RS Hasan Sadikin.
Itu juga jadi masalah. Biaya untuk operasi memang ditanggung BPJS tapi ongkos transportasi dan biaya makan selama di Bandung tetap dari saku sendiri.
"Mana menurut yang sudah-sudah, tidak langsung dioperasi, menunggu kondisi Aris bagus dan nomor antrean," ujar Nanan.
Nanan mengatakan, teman-teman Aris Rahman sesama penderita thalassemia yang pernah dioperasi menceritakan bahwa menunggu operasi memakan waktu hingga berbulan-bulan.