Polres Purwakarta Ungkap Pendistribusian Gas Elpiji Bersubsidi yang Tidak Sesuai Lokasi
Jajaran Polres Purwakarta berhasil mengungkap adanya penyaluran tabung gas elpiji 3 kilogram bersubsidi yang menyalahi aturan pendistribusian.
Penulis: Haryanto | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Jajaran Polres Purwakarta berhasil mengungkap adanya penyaluran tabung gas elpiji 3 kilogram bersubsidi yang menyalahi aturan pendistribusian.
Diketahui, tabung gas bersubsidi tersebut seharusnya dijual di wilayah Jakarta.
Kapolres Purwakarta, AKBP Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, gas elpiji bersubsidi ini telah dijual di warung-warung yang di wilayah hukum polres Purwakarta.
"Pelaku membawa tabung elpiji ini melintasi wilayah distribusinya. Seharusnya tabung gas elpiji ini distribusi di Jakarta, tapi dijual ke daerah kecamatan Sukatani, Purwakarta," katanya saat ditemui di Mapolres Purwakarta, Jumat (6/4/2018).
Baca: Begini Video Suasana Demo Tuntut Sukmawati Soekarnoputri Diproses Secara Hukum di Jakarta
Pihaknya mengetahui adanya tabung gas tersebut berada dari laporan seorang warga yang merasa curiga.
Hasil penyelidikan yang dilakukan, tabung gas melon ini telah tersebar dan terjual selama tiga bulan terkahir.
"Pelaku langsung menjualnya ke warung-warung kecil milik warga," ucap Twedi.
Mimpi Buruk Persib Bandung di Liga 1, Fernando Soler Dipertaruhkan, 2 Fakta Ini Paling Mencolok https://t.co/nRwWj2OuhD via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 6, 2018
Selain kesalahan daerah pendistribusian, tabung gas bersubsidi itu dijual dilua Harga Eceran Tertinggi (HET).
Yakni mencapai Rp 22 ribu per tabung, sedangkan, HET untuk wilayah Jakarta hanya Rp 16.500 per tabung.
Twedi menyebut, pelaku menjual tabung gas di Purwakarta karena diduga longgarnya pengawasan mengenai aturan pendistribusian.
"Dia (pelaku) ingin mendapat keuntungan lebih. Termasuk kalau di Jakarta pengawasannya lebih ketat, kalau di Purwakarta terutama di pelosok daerah, kan, kurang," ucapnya.
Kini, pelaku utama penyalahgunaan pendistribusian gas subsidi itu masih dalam pengejaran.