Warga Palestina Bentrok dengan Pasukan Israel, Erdogan Sebut Israel 'Negara Teroris'

Erdogan mengeluarkan kalimat peads terhadap Benjamin Netanyahu soal bentrokan antara warga Palestina dengan pasukan Israel.

Editor: Dedy Herdiana
AFP/MAHMUD HAMS
Warga Palestina dalam aksi unjuk rasa di perbatasan Jalur Gaza berlari menghindari tembakan gas air mata yang diluncurkan melalui drone milik militer Israel, Jumat (30/3/2018). 

TRIBUNJABAR.ID, ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan kalimat peads terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu soal bentrokan antara warga Palestina dengan pasukan Israel.

Dikutip Tribunjabar.id dari KOMPAS.com, Al Jazeera memberitakan Minggu (1/4/2018), Erdogan berkata kalau Netanyahu adalah seorang "teroris", dan Israel sebagai "negara teroris".

Sebelumnya, Netanyahu mengkritik pernyataan Erdogan yang mengutuk kerusuhan saat berlangsung aksi protes untuk memperingati "Hari Tanah" di Gaza Jumat (30/3/2018).

Baca: VIDEO TEASER: Kebocoran Bayangi Hari Pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer

Baca: Wow! Egy Maulana Segera Main di Portugal, Lechia Gdansk Bakal Meminjamkannya ke Benfica

Dalam bentrokan tersebut, 17 orang dilaporkan tewas setelah militer Israel diduga menggunakan peluru tajam untuk menghalau pengunjuk rasa di kawasan perbatasan.

"Seseorang yang sudah mengebom permukiman sipil di Afrin tidak perlu mengajari kami soal etika dan moralitas," sindir Netanyahu dilansir Jerusalem Post.

Berbicara di Kongres Partai Pembangunan dan Keadilan (AK Parti), Erdogan berkata kalau Netanyahu merupakan pemimpin yang lemah.


"Dia berkata tentara kami menindas penduduk di Afrin. Netanyahu, kami menindak teroris. Namun Anda tidak. Karena Israel adalah negara teroris," kata Erdogan.

Selain itu, Erdogan juga menyebut Netanyahu sebagai teroris karena sudah menindas orang Palestina.

"Sejarah mencatat bagaimana penindasan yang Anda lakukan terhadap orang Palestina. Kami tidak bersalah atas tindakan penaklukan apapun," sindir Erdogan kembali.

Selain 17 korban tewas, demo untuk memperingati enam warga Palestina yang ditembak mati oleh aparat Israel pada 30 Maret 1976 itu, terdapat 1.500 orang terluka.


Sejumlah negara di dunia menyuarakan keprihatinan mereka atas bentrokan yang terjadi di Jalur Gaza.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved