TKI Lolos dari Maut
Impian Bangun Rumah Pupus, Raswa: Asal Anak Saya Pulang, Saya Sudah Bersyukur
Masamah (34) menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) dan berangkat ke Arab Saudi pada 2009 untuk satu tujuan, yakni membangun rumah.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Isal Mawardi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Masamah (34) menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) dan berangkat ke Arab Saudi pada 2009 untuk satu tujuan, yakni membangun rumah.
Namun, cita-cita itu pupus tatkala Masamah tersandung masalah dan terancam hukuman mati karena dituduh membunuh anak majikannya yang berusia 11 bulan.
"Berangkat ke Arab Saudi itu cari uang buat bangun rumah," kata Masamah saat ditemui di rumahnya di Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Selasa (3/4/2018).
Bahkan, sebelum berangkat Masamah telah membeli bahan bangunan untuk membangun rumah itu.
Di antaranya, batu kali, bata merah, pasir, semen, dan lainnya. Kini, bahan bangunan itu dibiarkan menumpuk persis di sebelah rumah orang tua Masamah.
Diduga Kelewatan Batas, 4 Publik Figur Ini Beri Respon Puisi Kontroversi 'Ibu Indonesia' https://t.co/mLZ2l5odbw via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 3, 2018
Namun, hal itu seolah tidak berarti apa-apa bagi ayah kandung Masamah, Raswa (71). Bagi Raswa, kepulangan Masamah sudah lebih dari cukup.
"Anak saya bisa pulang saja sudah sangat bersyukur, rumah bisa dibangun nanti," ujar Raswa.
Saat mendengar kabar bahwa Masamah akan dihukum mati di Arab Saudi, kesehatan Raswa sendiri sempat memburuk.
Padahal, pria yang urat di tubuhnya telah kelihatan itu sebelumnya mengidap penyakit darah tinggi.
Namun, Masamah yang terus mengabarinya setiap pekan dan menjelaskan perkembangan kasusnya itu seolah menjadi obat bagi Raswa.
Baca: Bebas dari Maut Hukuman Mati, Masamah Enggan Jadi TKI Lagi
"Masamah ini walau di penjara sering memberi kabar. Itu yang membuat saya terus berjuang untuk sehat lagi," kata Raswa.
Masamah tiba di rumahnya pada Minggu (1/4/2018) kira-kira pukul 3.30 WIB. Raswa dan beberapa anggota keluarga lainnya menjemput putrinya di Bandara Internasional Soekarno - Hatta.