TKI Lolos dari Maut
Selama di Penjara Menunggu Takdir 'Dipenggal', Masamah Tak Pernah Absen Salat Malam
"Waktu itu saya cuma pasrah. Saya serahkan semuanya sama Allah SWT......"
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Isal Mawardi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Selama satu windu tinggal di penjara Tabuk, Arab Saudi, Masamah (34), tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terancam hukuman mati, tak pernah berhenti berdoa.
Warga Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, itu memohon kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan jalan yang terbaik.
"Waktu itu saya cuma pasrah. Saya serahkan semuanya sama Allah SWT dan saya yakin apapun keputusannya itu yang terbaik buat saya," kata Masamah saat ditemui di rumahnya di Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Senin (2/4/2018).
Kala itu ia mengaku tak pernah bolong dalam menunaikan salat malam. Saat sejumlah narapidana lainnya terlelap, Masamah memilih bermunajat pada Tuhan.
Hingga pada 2017, ia pun divonis tidak bersalah dan dinyatakan bebas oleh majelis hakim, bahkan tanpa harus membayar diyat atau denda.
5 Fakta Terkait Pelaksanaan Ujian Nasional Hari Pertama di Jawa Barat, Reonaldi Mesti Ditandu https://t.co/rE87RIKsPT via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 2, 2018
Pada 2009, Masamah dituduh telah membunuh anak majikannya yang baru berusia 11 bulan.
Ditemukannya sidik jari masamah di jenazah korban membuat ibu satu anak itu diseret ke meja hijau dan terancam qisas atau hukuman mati.
Saat itu, Masamah yang baru bekerja sebagai pengasuh anak selama kira-kira 7 bulan langsung dijebloskan ke penjara.
Ia tinggal di balik jeruji besi selama kira-kira satu windu, yakni dari 2009 hingga 2017.
"Waktu di sana (penjara) kepikiran orang rumah terus, terutama ibu sama anak," kata Masamah.
Baca: Kisah Masamah Terlepas dari Tuduhan Pembunuhan, TKI Asal Cirebon yang Hampir Dihukum Qisas
Karenanya, saat tiba di rumahnya pada Minggu (1/4/2018), orang yang pertama dicari ialah ibunya, bahkan langsung memeluknya.
Masamah bersyukur doanya dikabulkan oleh Allah SWT, sehingga ia bisa kembali berkumpul bersama keluarganya.