Ada Telapak Kaki Nongol dari Septic Tank, Awal Mula Penemuan Mayat yang Bikin Geger
"Saya masuk ke dalam dan pintu kamarnya saya buka tapi tak ada. Saat itulah kita curiga ia kabur dengan WN," ujarnya.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Oni/Hdi
TRIBUNJABAR.ID, PONTIANAK - Sempat dinyatakan hilang selama lima hari, Supriatin (37) ditemukan tak bernyawa di dalam septic tank belakang warung atau Rumah Makan Rojo Koyo, Jl M Alianyang simpang lampu merah Tol Kapuas II jejeran Mako Brimob, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Rabu (28/03/2018) pukul 07.30 WIB.
Dari kondisi mayat, polisi menduga Supriati merupakan korban pembunuhan. Temuan mayat Supriatin dalam septic tank, membuat geger warga sekitar.

"Ini pasti dibunuh, karena sejak Sabtu lalu, si WN juga lari," terangnya.
Baca: Tiket KA Ekonomi untuk Lebaran dari Cirebon Hampir Habis
Baca: Fernando Soler Pastikan Jonathan Bauman Main Lawan Sriwijaya FC, Susul ke Apartemen untuk Fitnes

Muryati mengatakan korban sehari-hari merupakan rekannya bekerja di Rumah Makan Rojo Koyo dan telah lima tahunan bekerja di rumah makan. Sedangkan Muryati baru berkerja hampir tiga tahun.
Diterangkan Muryati, pada Jumat (23/3) lalu, ia pergi malayat ke rumah kerabatnya di Desa Kapur. Pada Sabtu ia kembali, dan melihat warung terkunci. Ia pun curiga lalu membuka paksa pintu bersama Bude pemilik warung.
Setelah terbuka, mereka memeriksa hingga kamar, ternyata sejumlah barang dan uang hilang. Barang-barang yang hilang berupa sepeda motor pemilik warung, uang sebesar Rp 8 juta, rokok sekitar 10 slop, dan dua buah HP.
Awalanya Muryati dan pemilik warung mengira WN dan korban membawa kabur barang tersebut, hingga masalah ini pun dilaporkan ke Polsek Sungai Raya, Sabtu malam.
"Biasanya kalau saya pulang Supriati lah (korban) yang selalu membuka pintu. Tapi kemarin tak ada kabar sampai jam sembilan, akhirnya mendobrak pintu dan masuk ke dalam," terang Muryati.
"Saya masuk ke dalam dan pintu kamarnya saya buka tapi tak ada. Saat itulah kita curiga ia kabur dengan WN," ujarnya.
Muryati menjelaskan, korban Supriatin tinggal bersama WN yang asal Bojonegoro. Diperkirakan usia LAI atau WN sekitar 22 tahun.

"Korban asal Solo. Bersama bu'e yang punye warung dan bekerja sudah lima tahun. WN itu baru tinggal selama 20 hari kerja bantu-bantu juga di warung makan ini," ungkapnya mengisahkan.
Sebetulnya Muryati juga menginap di warung tersebut, karena ada saudaranya meninggal maka sejak Jumat ia pulang ke tempat adiknya. Sehingga korban malam itu menginap dengan Wn.