Dukung Jokowi atau Prabowo di Pilpres? Tuan Guru Bajang Beri Jawaban Ini

Seperti diketahui, dalam sejumlah survei, nama TGB bahkan mengungguli AHY sebagai calon presiden 2019.

Istimewa
Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW), KH Musthofa Aqiel Siradj dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB), di Ponpes KHAS Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018). 

TRIBUNJABAR.ID, SALATIGA- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Madji enggan menjawab pertanyaan wartawan tentang apakah akan merapat ke kubu Jokowi atau kubu Prabowo dalam Pemilihan Presiden 2019.

Namun yang jelas, TGB mengharapkan Pilpres menjadi ajang kontestasi ide dan gagasan serta visi.

Selain itu dalam Pilpres seharusnya juga menghindari sikap-sikap primordialisme.

“Jauh sekali pertanyaannya. Kalau saya meyakini ada takdir Allah, nanti sejarah akan memberitahu kita,” kata TGB seusai seminar nasional Arah Baru Penafsiran Alquran di Indonesia di Kampus IAIN Salatiga, Rabu (28/3/2018) siang.


Seperti diketahui, dalam sejumlah survei, nama TGB bahkan mengungguli AHY sebagai calon presiden 2019.

Namun sejauh ini, sambung TGB, belum ada partai politik yang mendekatinya.

TGB mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menyongsong kontestasi Pilpres dengan sukacita.

Harapan semua anak bangsa pada kontestasi Pilpres ini, sambung dia, akan menghadirkan Indonesia yang lebih kuat dari sebelumnya.

Baca: Pesawat Belum Bisa Angkut Sesuai Kapasitas, Pihak Bandara Wiriadinata Tasikmalaya Rencanakan Ini

“Soal survei, tanya tukang surveinya. Kalau saya semua hal yang baik dan dinisbahkan kepada saya. Saya mengucap alhamdulillah. Kalau ada yang tidak baik ya nauzubillah, jadi apapun saya syukuri saja,” ujarnya.

Terkait kehadirannya di Salatiga, TGB mengaku tertarik untuk memenuhi undangan dari IAIN Salatiga lantaran Salatiga merupakan kota paling toleran di Indonesia.

Banyak hal yang bisa dipelajari dari Salatiga untuk diterapkan di NTB.


“Saya pikir pengalaman Salatiga dalam bertoleransi, itu bisa menjadi khasanah yang memperkaya kehidupan kita berbangsa, termasuk bagi kami di Nusa Tenggara Barat,” ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved