Jika 40 Hari Berada Dalam Kandang, Sifat Liar Burung Elang akan Hilang
Sebelumnya, seekor elang brontok (nisaetus cirrhatus) dilepasliarkan di Kawasan Talaga Bodas, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Saat menjalani proses rehabilitasi, burung elang tidak disarankan untuk menjalani rehabilitasi lebih dari 40 hari.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Wilayah V Garut Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Purwantono, di Kawasan Talaga Bodas, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Jumat (23/3/2018).
Purwantono mengatakan, elang yang sudah dipelihara di kandang selama lebih dari 40 hari akan berbeda saat elang tersebut berada di alam bebas.
Baca: Dua Bobotoh Cantik Ini Rela Kerjakan Koreo Spesial Laga Perdana Persib hingga Pagi Hari
"Tidak akan seliar saat di alam bebas, karena cenderung stres," kata Purwantono.
Kendati begitu, ia mengatakan saat proses habituasi diupayakan untuk mengembalikan perilakunya dan membantu proses penyembuhan jika kondisi elang itu tidak baik.
Kecantikan Istri Kedua Bikin Netter Terpikat, Azis Gagap Ungkap Rahasia Poligami, Akur Banget! https://t.co/o1RUNHL2MA via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 23, 2018
"Tetapi itu semua tergantung kondisi satwanya sendiri," ujarnya.
Sebelumnya, seekor elang brontok (nisaetus cirrhatus) dilepasliarkan di Kawasan Talaga Bodas, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Jumat (23/3/2018).
Sebelum dilepasliar ke alam bebas, elang brontok ini menjalani rehabilitasi terlebih dahulu di Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) sejak 18 Februari 2018.
Hati-hati! Ini 3 Merek Sarden yang Diindikasi Terkontaminasi Cacing https://t.co/XdRYc6834E via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 23, 2018
Berdasarkan informasi, elang brontok tersebut hasil serahan masyarakat Desa Sukamenak, Kecamatan Wanaraja, yang saat itu seekor elang terjatuh di tengah perkebunan jagung.
Diketahui, elang tersebut hendak memangsa seekor ayam yang berada di sekitar perkebunan tersebut, tetapi saat terbang menukik, elang tersebut jatuh.