Desa Karangsari Jadi Desa Binaan Program P2WKSS di Kabupaten Cirebon
Desa tersebut terpilih menjadi desa binaan melalui beberapa proses verifikasi yang dilakukan oleh tim dari Kabupaten Cirebon
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Desa Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, dijadikan sebagai desa binaan program terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).
Desa tersebut terpilih menjadi desa binaan melalui beberapa proses verifikasi yang dilakukan oleh tim dari Kabupaten Cirebon.
Saat ini, program tersebut sedang dilakukan penilaian oleh Tim Provinsi Jawa Barat.
Baca: 4 Federasi Serikat Pekerja Anggota SPSI Jabar Minta Audiensi Bersama Sekda, Selasa Ini
Baca: VIDEO: Pengepul Baby Lobster Ditangkap Polisi Setelah Tiga Bulan Beroperasi Tanpa Izin
"Verifikasi ini adalah langkah awal untuk menilai desa yang sudah terpilih sebelumnga. Tahapannya dimulai dari usulan Bupati kemudian pencocokan data kemiskinan dan ini tahap ketiga yaitu verifikasi dan setelahnya desa membangun secara fisik dan non fiaik selama enam bulan ke depan," ujar Ketua Tim Verifikasi Provinsi Jabar Bondan Suratno saat ditemui di Desa Karangsari, Senin (19/3/2018).
Program tersebut ada tiga tahap yaitu jangka pendek, menengah, dan panjang.
Inilah Potret Moch Fisabillah, Pemain Seleksi Persib Bandung yang Bikin Klepek-klepek https://t.co/etZ2qJWMdD via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 19, 2018
Tujuannya diharapkan agar perempuan dapat berperan aktif dalam penduduk di mana potensi perempuan Kabupaten Cirebon sebesar 49,75%.
Pasalnya, jika perempuan tidak memiliki peran maka perempuan akan menjadi beban.
Baca: 5 Fakta Pertarungan Rossi di GP Qatar yang Akhirnya Mampu Berdiri di Podium Juara Tiga
Bahkan, negara harus mampu membangun perempuan dan mensinergikan soal kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi termasuk yang menjadi instrumen P2WKSS.
"Kita harus menjaga perempuan dan anak-anak agar hak-hak mereka dapat terpenuhi," kata Bondan Suratno. (*)