Sambil Menyantap Sate Maranggi, AHY dan Dedi Mulyadi Bicara Pentingnya Silaturahmi Politik
"Kami ngobrol tentang bagaimana memahami aspek regulasi negara, pemerintahan dan politik. Yang hari ini sudah memasuki era politik digital,"
Penulis: Haryanto | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Kunjungan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kabupaten Purwakarta dijadikan momentum oleh cawagub Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk berdialog, Jumat (16/3/2018) malam.
Dedi Mulyadi sendiri maju di pilgub jabar bersama kader Partai Demokrat, Deddy Mizwar.
Kedatangannya di Purwakarta ini dalam rangka AHY Tour De Jabar, yang dimulai pada Jumat (16/3/2018) hingga Kamis (22/3/2018).
Baca: Didekati Sejumlah Parpol untuk Maju di Pilpres, Abraham Samad: Saya Bukan Orang yang Punya Duit
AHY bertemu Dedi di tempat makan sate khas Purwakarta, sate maranggi.
Dialog pun berlangsung di sela-sela makan, di Rumah Makan Sate Maranggi Haji Yetty, Jalan Raya Cikampek-Purwakarta, Kecamatan Bungursari, Purwakarta.
Alasan Kalina Oktarani Berani Usir Suami dari Rumah, Hendra Ternyata Pernah Lakukan Hal ini https://t.co/cukVfj5EhC
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 17, 2018
Dedi pun membeberkan obrolannya bersama anak pertama dari Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Ia menjelaskan bahwa obrolannya tersebut mengenai pemerintahan hingga perpolitikan.
"Kami ngobrol tentang bagaimana memahami aspek regulasi negara, pemerintahan dan politik. Yang hari ini sudah memasuki era politik digital," katanya usai melakukan makan malam bersama AHY, Jumat (16/3/2018).
Namun pada dialognya itu, Dedi menyampaikan meski memasuki era digital, masyarakat tetap masih membutuhkan kehadiran politik secara langsung.
Jawaban Gatot Nurmantyo saat Dicecar Pertanyaan oleh Najwa Shihab Soal Kesiapan Maju di Pilpres 2019 https://t.co/UZMFFGkS5w
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 17, 2018
Masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jabar yang terkenal guyub antar manusia, interaksi secara langsung sangat dibutuhkan.
Oleh karena itu, pola dialog langsung kepada masyarakat dalam politik masih menjadi bagian penting.