Terungkap, Ini Identitas Penyusun Batu Bertumpuk di Sukabumi, Warga Sekitar Tak Menyangka

Bahkan Amat ini sempat kerja bersama saya saat ada proyek perbaikan jalan

(Sukabumi Syndicate)
Puluhan batu bertumpuk di aliran Sungai Cibojong, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat. Foto diambil Jumat (2/2/2018). 

TRIBUNJABAR.ID- Pembuat puluhan batu bertumpuk bersusun di Sungai Cibojong, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akhirnya terungkap. 

Pembuatnya adalah seorang pemuda warga desa perbatasan, yakni Rahmat Apandi alias Amat (28). 

Warga Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu ini, sehari-harinya bekerja sebagai pemulung barang bekas dan kerja serabutan. 

Terungkapnya pembuat puluhan batu bertumpuk yang sempat menghebohkan ini, setelah sejumlah warga di desa setempat mengintip pada Selasa (27/2/2018) pagi. 


Seperti diketahui, Kamis (1/2/2018), warga dihebohkan dengan penemuan 90 titik batu bertumpuk di aliran sungai yang melintasi perkampungan. 

Lalu Senin (26/2/2018), warga kembali menemukan batu bertumpuk itu di 58 titik di aliran Sungai Cibojong. 

''Selasa (27/2/2018) pagi, kami kembali ke sungai untuk mengintip. Ternyata pembuatnya ada sedang melanjutkan pekerjaannya menyusun batu,'' kaga seorang tokoh masyarakat, Ade Suhandi (53) kepada Kompas.com, di Kampung Cibojong, Rabu siang. 

tumpukan batu cidahu
tumpukan batu cidahu (istimewa)

Saat dipergoki, pembuat puluhan batu bersusun itu terlihat kaget. 

Baca: Rektor Unpad Memberikan Kuliah Umum di ITB, Sebut di Masa Depan Banyak Orang yang Depresi

Warga pun sempat tidak menyangka, karena pembuat batu bersusun yang sempat menghebohkan warga ini dikenali masyarakat. 

''Saya sangat mengenal pembuatnya, Rahmat Apandi biasa dipanggil Amat. Bahkan Amat ini sempat kerja bersama saya saat ada proyek perbaikan jalan. Saya benar-benar tidak menyangka tapi ada rasa bangga," kata Ade Suhandi.

Ade Suhandi menuturkan, pembuat batu bersusun selama ini dikenal masyarakat sangat pendiam. Untuk berkomunikasi pun sangat sulit sekali, termasuk keluarganya. 

''Sulit sekali diajak bicara. Waktu kerja sama saya saja sangat susah bila diajak ngobrol,'' ujarnya. 


Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved