Feature: Mahasiswa Ekuador yang Fasih Nyanyikan Lagu 'Ulah Ceurik'-nya Darso
Berawal dari jalinan pertemanannya dengan seorang warga negara Indonesia dalam sebuah kegiatan di Ekuador membuat Santiago mencintai budaya Sunda
Penulis: Cipta Permana | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Berawal dari jalinan pertemanannya dengan seorang warga negara Indonesia dalam sebuah kegiatan di Ekuador, mengantarkan Santiago Erazo (37), mahasiswa pasca sarjana jurusan Seni Murni di Institut Teknologi Bandung (ITB) mencintai kebudayaan tradisional, khususnya budaya Sunda.
Karena ketertarikannya tersebut, pria kelahiran Quito, 14 November 1980 itu memutuskan untuk mendalami dan belajar budaya Sunda baik secara otodidak di negara asalnya, hingga akhirnya datang langsung ke Kota Bandung sebagai upaya memenuhi rasa penasarannya.
Keinginannya tersebut pun ditunjang dengan prestasi akademiknya yang mendapatkan beasiswa di Perguruan Tinggi berlogo patung Ganesha tersebut.
Selama di Kota Kembang, ia pun semakin yakin untuk mempelajari bahasa dan budaya Sunda, hal tersebut ditunjukan dengan giatnya mempelajari beberapa tembang lagu sunda bersama sebuah grup band beraliran rock ethnic asal Bandung bernama Kukami Band sebagai vokalis.
Baca: Bangunan Indekos 2 Lantai di Hegarmanah Ludes Terbakar, Diduga Api dari Pembakaran Sampah
Selama setengah tahun bersama, ia pun mampu menguasai beberapa judul lagu Sunda, diantaranya Bubuy Bulan, Bajing Luncat, dan Ulah Ceurik. Selain itu Santiago pun mengcover lagu latin berjudul besame mucho kedalam Bahasa Sunda.
Namun meski fasih menyanyikan beberapa judul lagu Sunda, pada kenyataannya, ia mengaku belum mampu menguasai bahasa Sunda secara lancar.
Dari kemampuannya sebagai vokalis, ia pun kerap diundang memenuhi panggilan dari berbagai kegiatan bertemakan tradisonal budaya Sunda.
Seperti halnya saat dirinya hadir dalam acara "Mieling Hari Bahasa Ibu Internasional 2018 dengan tema Hayu Ngariksa Basa Indung Urang Sarerea" yang di gelar di SMP Darul Hikam, Selasa (20/2).
Dalam kegiatan tersebut selain memotivasi para siswa SMP Darul Hikam untuk lebih cinta terhadap budaya daerahnya sendiri, ia pun mengajak guru dan siswa untuk bernyanyi bersama beberapa judul buah lagu Sunda.
Baca: Perluasan Jaringan di Luar Jawa, Layanan 4G LTE XL Axiata Makin Masuk Pelosok Sumatra dan Sulawesi
Nyaringnya suara petikan kecapi, serta merdunya suara suling dan biola yang dimainkan mengiringi Santiago berunjuk kebolehannya membawakan lagu berjudul Ulah Ceurik yang sempat dipopulerkan oleh musisi maestro Sunda Alm. Hendarso alias Darso, dihadapan seluruh siswa, guru, juga para wartawan di lapangan SMP Darul Hikam.
Nuansa semakin semangat, saat dia menyanyikan lagu kedua dan ketiga berjudul Bajing Luncat serta Bubuy Bulan yang langsung direspon antusias dengan tepuk tangan dari para siswa dan guru yang turut menyaksikan. Terlebih kondisi cuaca siang itu tidak terlalu terik, sehingga cocok untuk menikmati sajian tersebut.
Beberapa siswa pun tampak sibuk memotret dan merekam aksi tersebut melalui kamera telepon seluler masing-masing. Bahkan di akhir acara Santiago meminta beberapa siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler rampak kendang SMP Darul Hikam untuk mengajarkan dirinya bermain alat musik kendang.
Salah seorang siswa yang memandunya memainkan beberapa ketukan pada kendang langsung diikuti oleh Santiago dengan perlahan-lahan.
Aksi itu pun langsung diabadikan oleh bidikan kamera para pewarta yang meliput kegiatan tersebut.