Fenomena Orang Gila

Marak Isu Orang Gila 'Buru' Ulama, Polisi Datangi Pesantren Al Wardayani Cianjur

Ia memberikan penjelasan kepada santri dan ulama mengenai isu orang dengan gangguan. . .

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Fauzie Pradita Abbas
shutterstock
Illustrasi penganiayaan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro mengunjungi sebuah pesantren di Kabupaten Sukabumi, Kamis (8/2/2018).

Ia memberikan penjelasan kepada santri dan ulama mengenai isu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang menganiaya ulama.

‘’Saya datang untuk memberikan penjelasan dan pencerahan agar tidak perlu resah,’’ ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro.

Pesantren yang dikunjungi adalah Pesantren (Ponpes) Al Wardayani Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.

Menurutnya, inti kegiatan itu bukan membahas tentang penganiayaan. Tapi menyampaikan perlunya perhatian bersama terhadap ODGJ.

Di sisi lain Susatyo membenarkan ada seorang yang diduga sakit jiwa atau ODGJ yang diserahkan warga Kecamatan Sukaraja kepada polisi pada Kamis.

‘’ODGJ ini berpapasan dengan santri yang mau sahur di pinggir jalan,’’ katanya.

Diduga karena curiga, ODGJ ini diamankan dan diserahkan warga kepada aparat kepolisian.

Intinya lokasi berpapasannya santri dan ODGJ ini di jalan bukan di ponpes.

Saat ini orang yang diduga sakit jiwa ini dalam penangan dinas kesehatan dan dinas sosial Sukabumi.

Sebelumnya, Polres Sukabumi Kota mengamankan seorang warga yang diduga mengalami gangguan jiwa Selasa (5/2) malam.

Warga tanpa identitas ini dicurigai para santri ketika berkeliaran di Pondok Pesantren Al-Islamiyah, Kelurahan Sudajaya, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi.

Pengamanan warga ini dilakukan Polres Sukabumi Kota bersama Satuan Polisi Pamongpraja (Satpol PP), Dinas Sosial (Dinsos) dan unsur lainnya.

Tindakan tersebut diambil karena perilaku warga tersebut yang dianggap mencurigakan.

"Berdasarkan keterangan saksi, lelaki itu datang ke pesantren dengan berjalan kaki dan sempat membuka baju," kata Susatyo.

Orang asing ini kembali memakai baju ketika dilihat para santri. 

Menurutnya, pada saat ditanya jawaban lelaki tersebut berubah-ubah.

Terutama, ketika ditanya mengenai alasan kedatangannya ke pesantren.

Kapolres mengatakan, awalnya orang tersebut ingin bertemu adiknya dan berubah lagi karena ingin belajar mengaji di pesantren.

Polisi juga berupaya menelusuri keluarganya.

Namun hingga Selasa pagi, polisi belum berhasil menemukan keluarga orang yang diduga mengalami gangguan jiwa tersebut.

Lalu orang tersebut sudah dibawa ke RSUD R Syamsudin untuk memastikan apakah mengalami gangguan jiwa atau hanya pura-pura.

Di sisi lain lanjut dia polisi akan mendata dan mengawasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Sukabumi.

Polisi mengimbau agar warga tidak terpancing isu orang gila yang menganiaya ulama.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved