Warga Manfaatkan Surutnya Air Laut untuk Mencari Rumput Laut, Dijual Rp 1 ribu Perkilogram
"Cuma modal wadah besar saja untuk menampung, mengambil cuma pakai tangan saja," kata Suhendar kepada Tribun Jabar, Rabu (7/2/2018).
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Yudha Maulana
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.CO.ID, GARUT - Sejumlah warga Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, memanfaatkan surutnya Pantai Sayang Heulang untuk mencari rumput laut liar.
Rumput laut liar tersebut bisa ditemukan secara mudah di pantai, tepatnya menempel di karang-karang sepanjang pantai.
Menurut warga, rumput laut liar tersebut dikumpulkan lalu dijual kepada pengepul untuk dijual ke kota-kota besar yakni Bandung dan Jakarta dengan harga seribu Rupiah perkilogram.
Diketahui pula, menurut warga, rumput laut itu dipergunakan untuk menjadi salah satu bahan untuk diolah beragam penganan di antaranya agar-agar, campuran dodol, dan keripik.
Baca: Awas Hoaks! Info Menghilangnya Ustaz di Cimahi Selatan Tidak Benar
Suhendar (50), warga sekitar, untuk mendapatkan rumput laut ini tak perlu memiliki keahlian khusus, karena rumput ini tumbuh dengan sendirinya di sepanjang pantai.
"Cuma modal wadah besar saja untuk menampung, mengambil cuma pakai tangan saja," kata Suhendar kepada Tribun Jabar, Rabu (7/2/2018).
Ia mengatakan, dalam satu hari dirinya mampu mengumpulkan rumput laur liar sebanyak 30 kilogram dan kemudian langsung dijual kepada pengepul.
"Lumayan lah, bisa dapat Rp 30-50 ribu lah dalam satu hari," ujarnya.
Baca: Ragu Untuk Bergoyang Lebih Berani, Marion Jola Ungkap Alasannya: Nanti Takut Terlalu Rawr
Selain Suhendar, Oni (60), mencari rumput liar ini tidak bisa dilakukan setiap hari, hal ini tergantung dengan kondisi cuaca dan gelombang laut.
"Kalo ombaknya sampai tepi pantai, rumput laut liar pasti keseret," ujarnya.
Terkait kendala, kata Oni, setelah berhasil mengumpulkan, rumput laut tersebut harus dijemur dibawah paparan sinar matahari hingga kadar airnya berkurang.
"Kalau panas, sehari pun kering. Tetapi kalau mendung, bisa sampai dua hingga tiga hari," ujarnya.
Detik-detik Menegangkan, Sopir dan Penumpang Terkunci Ketika Bus Mulai Terbakar https://t.co/z1wwXaQoAE via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 6, 2018