Bom Meledak dari Sebuah Ambulans di Kabul 95 Orang Tewas
Ledakan ini menjadi ledakan yang paling mematikan yang terjadi di ibukota sejak Mei 2017
Penulis: Yudha Maulana | Editor: Yudha Maulana
TRIBUNJABAR.CO.ID, AFGHANISTAN - Sebuah bom yang disembunyikan dalam sebuah mobil ambulans meledak di Kabul, Afghanistan. Kejadian tersebut menewaskan 95 orang dan 150 lebih lainnya luka-luka, Sabtu (27/1/2018)
Bom tersebut diledakkan di depan pos pemeriksan polisi yang berada di pinggir jalan yang biasanya digunakan warga berlalu lalang.
Saksi mata mengatakan, pemandangan mengerikan terlihat di trotoar jalan. Banyak tubuh tak bernyawa bergelimpangan di jalanan.
Ledakan ini menjadi ledakan yang paling mematikan yang terjadi di ibukota sejak Mei 2017, ketika itu sebuah bom truk menewaskan 150 orang di dekat kedutaan Jerman, lokasinya tak jauh dengan serangan Sabtu (27/1/2018) ini.
Baca: Duo Bomber Lokal Masuk Radar Persib dan 3 Pemain Andalan Persib Absen Melawan PSM Makassar
Banyaknya korban yang jatuh, membuat rumah sakit darurat setempat kewalahan.
Korban yang selamat, dibawa ke sana untuk mendapatkan perawatan.

Sejumlah korban ditata berbaris di halaman rumah sakit, sementara petugas medis berpacu untuk melakukan triase kepada korban.
"Ini adalah pembantaian," ujar Dejan Panic, koordinator amal untuk Afghanistan.
Dilansir Tribun Jabar dari The Guardian, Menteri Dalam Negeri, Najib Danish, mengatakan jumlah korban kemungkinan akan terus bertambah pascaledakan.
Sebab, aktivitas warga di jalan tersebut sangat ramai, mengingat Sabtu merupakan hari bekerja di Afghanistan.
Baca: China Bantah Isu Rencana Bakal Bangun Pangkalan Militer di Afghanistan
"Banyak wanita dan anak-anak yang terbunuh dan terluka, karena mereka tengah mengantre di luar departemen passport," ujar Sediqullah Popalzai, petugas keamanan nasional yang melewati pos pemeriksaan sebelum ledakan terjadi.
"Mayat yang berada di dekat ambulans tak dapat diidentifikasi. Tubuhnya berserakan dimana-mana, sangat tragis dan pemandangan yang sangat mengerikan," ujarnya.
Gedung Kementerian Dalam Negeri, Uni Eropa serta Kedutaan Belanda dan Swedia berada tak jauh dari lokasi ledakan.