Viral Video Mesum, Diduga Dibuat Saat Ramadan dan Ada Suara Pria yang Ajari Tiap Adegannya

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Walau hanya menayangkan dua orang bocah di bawah umur dan seorang wanita dewasa yang berbuat mesum di sebuah kamar hotel.

 Diduga ada keterlibatan beberapa orang dewasa lainnya, pasalnya, ada suara yang mengarahkan adegan dalam video mesum yang menjadi viral tersebut.

 Diduga,  suara pria dalam video tersebut berasal dari orang yang sama dengan perekam video asusila tersebut.

 Pria itu hampir secara rinci menjelaskan apa yang harus dilakukan dalam setiap adegannya. Baik oleh pemeran wanita maupun anak-anak.

Baca: Bitcoin Diharamkan oleh Mufti Agung Mesir Karena Mirip Perjudian

 Begitupun saat sang anak merengek dan menolak untuk dicabuli. Pria tersebut juga yang mengiming-imingi sang bocah dengan konsol permainan Playstation bila menuruti apa yang dikatakannya.

 Selain pria itu, diduga kuat ada keterlibatan wanita lain dalam proses syuting video porno tersebut.

 Sehingga diduga, ada lima orang di dalam kamar hotel tersebut selain dua bocah malan dan pemeran wanita.

Oh In Kyun dan Bojan Malisic Siap 'Tempur' Bareng Persib Sementara Patrich Wanggai Batalkan Kontrak https://t.co/85AaXsS9t7 via @tribunjabar

— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 5, 2018

 Wanita tersebut mengeluarkan suara dengan nada memaksa agar sang anak tak menolak saat melakukan adegan demi adegannya.

 Bahkan, dari percakapan wanita kedua tersebut. Didapatkan petunjuk, kapan kira-kira video tersebut diproduksi.

Baca: Bejat! Bocah Malang dalam Video Mesum Viral Diming-imingi Ini oleh Pelaku

 “Abong budak leutik aya kaera, ieu ge si Du*** (nama bocah yang kedua), puasa, keur ngabuburit didieu, (mentang-mentang anak kecil, punya rasa malu. Nanti ada Du***, dia juga puasa, lagi ngabuburit di sini,” kata wanita tersebut.

 Kuat dugaan video tersebut diproduksi pada bulan suci Ramadhan. Hal itu juga diperkuat oleh percakapan yang dilakukan bocah berinisial D kepada pemeran wanita berinisal I.

 “Tadi saya belikan makanan, tapi katanya lagi puasa, tapi enggak ada yang nyuruh puasa,” kata I dengan dialek Bahasa Sunda yang kental.