Video Mesum Dua Bocah
Berkaca dari Video Viral Perempuan Dewasa Mesum dengan Dua Bocah: Orientasi Anak Jalanan adalah Uang
Mereka sering mengadu ke kami soal pengalamannya di jalan, termasuk diekploitasi seksual sesuai yang kami temui sehari-hari dari anak-anak
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ravianto
Laporan wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Kasus video mesum melibatkan anak-anak dengan perempuan dewasa yang viral di media sosial dinilai Kolompok Perempuan Mandiri (KPM) Dewi Sartika Kota Bandung sebagai keniscayaan dari kondisi anak jalanan dan terlantar di Kota Bandung selama ini.
Selama ini, KPM Dewi Sartika konsen mengorganisir sejumlah anak jalanan dan orangtuanya di Kota Bandung sejak satu dekade terakhir.
Ketua KPM Dewi Sartika, Santi Safitri mengatakan, kondisi anak jalanan di Kota Bandung rentan diekploitasi.
"Menganalisa video viral itu, identik sekali dengan anak jalanan. Dan kondisi itu memang keniscayaan anak jalanan di Kota Bandung atau dampak dari anak turun ke jalan" ujar Santi ditemui di kawasan Dago, Kota Bandung Jumat (5/1).
Baca: Sebelum Berlabuh di Persib Bandung, Victor Igbonefo Diincar Sejumlah Klub Ini
Baca: Hilang di Hutan Keramat dan Ditemukan di Bawah Pohon, Nurdin: Saya Sedang Berlindung di Gubuk
Santi mengatakan, banyak faktor anak turun ke jalan. Salah satunya, faktor ekonomi keluarga sehingga anak dipaksa turun ke jalan.
Dampaknya, ketika anak turun ke jalan, mereka kehilangan orientasi nilai dalam hidup karena orientasi satu-satunya bagi anak di jalanan adalah uang.
"Setelah turun ke jalan, si anak orientasinya adalah uang. Sehingga, saat ada pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan mereka, tentu saja mereka akan mengambilnya karena orientasi mereka adalah uang,," kata Santi.
Pihaknya mendata ada 1000-an anak jalanan. Namun, sampai saat ini yang sudah dibina mencapai sekitar 50-an orang.
Dari semua anak jalanan yang mereka bina, ia mengaku kerap mendapat pengakuan terkait pengalaman diekploitasi.
"Mereka sering mengadu ke kami soal pengalamannya di jalan, termasuk diekploitasi seksual. Jadi, saat ada video itu, sesuai yang kami temui sehari-hari dari anak-anak," kata Santi.
Lantas, disinggung soal melibatkan polisi atau melaporkan tindakan-tindakan yang dialami oleh mereka, Santi mengatakan pihaknya kerap melaporkan kejadian yang dialaminya.
"Sejauh ini kami pernah mengadukan apa yang dialami anak-anak yang kami bina agar mereka dilindungi," kata Santi.
Dalam percakapan di video, terekam percakapan seorang anak dalam bahasa Sunda.
"Ateu-ateu, saya belum makan, haus, tadi habis ngamen, tadi D ngomong begitu," ujar seorang anak.(*)
Polisi Sudah Datangi Dua Hotel yang Diduga Tempat Merekam Video Mesum Perempuan dan Dua Bocah https://t.co/vbdA5h7YSf via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 5, 2018