Renovasi SDN Sabagi Sumedang Diduga Terhalang Proyek Tol Cisumdawu
Pengajuan renovasi dilakukan, karena ruang kelas yang sudah tua dan rawan ambruk, yang rupanya terjadi di tahun ini.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG - SDN Sabagi sudah berdiri sejak tahun 1961, sementara bangunan sekolah yang saat ini sudah dibangun sejak tahun 1995.
Sejak 1995 hingga sekarang, terhitung selama 22 tahun bangunan sekolah berdiri, SDN Sabagi, yang terletak di Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, belum pernah direnovasi.
Lokasi SDN Sabagi yang berada di wilayah proyek Tol Cisumdawu menjadi alasan pemerintah tak melakukan renovasi pada sekolah tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Dadang Budiman (52), Kepala Sekolah SDN Sabagi, dan Dudung (51), guru SDN Sabagi, ketika ditemui Tribun Jabar di SDN Sabagi, Selasa (2/1/2018).
Baca: Jennifer Dunn Ditangkap Polisi Soal Dugaan Penyalahgunaan Narkoba
"Belum pernah ada renovasi ataupun rehab sama sekali," ujar Dadang Budiman.
Sementara itu, Dudung mengungkapkan, pihak sekolah sudah berkalil-kali, setidaknya tiga kali, mengajukan renovasi ruang kelas.
Pengajuan renovasi dilakukan, karena ruang kelas yang sudah tua dan rawan ambruk, yang rupanya terjadi di tahun ini.
Cucunya Telah Lahir, Ani Yudhoyono Rela Lakukan Hal Spesial Ini. Ekspresi Hatta Rajasa Jadi Sorotan https://t.co/evEmwxkgiQ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 2, 2018
"Beberapa kali kami mengajukan renovasi, tidak ditanggapi, kami juga mengajukan pindah kalau memang tak bisa renovasi," ujar Dudung.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang.
Baca: Eks Melbourne City Yakin Suatu Saat Febri Hariyadi Merumput di Klub Top Eropa
Padahal, Dudung mengungkapkan, sempat ada rencana memindahkan sekolah sejauh 400 meter dari lokasi saat ini.
Sayangnya rencana pun hanya jadi wacana, tidak ada langkah konkret yang diambil oleh Dinas Pendidikan untuk menyelamatkan SDN Sabagi.
Dusung mengungkapkan, ada kabar bahwa rencana memindahkan SDN Sabagi terhalang masalah harga tanah.
"Mungkin harga tanah murah lebih penting dibanding nyawa murid kami," ujar Dudung.