Minimnya Wawasan Membuat Pengidap HIV dan AIDS Selalu Dikucilkan
"Stigma negatif masih melekat orang-orang yang memiliki penyakit HIV dan AIDS," ujar Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat . . .
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - "Stigma negatif masih melekat orang-orang yang memiliki penyakit HIV dan AIDS," ujar Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat (Ekjah) Kabupaten Bandung.
Akibat masihnya mendapatkan stigma negatif dari masyarakat, tak jarang hal ini membuat seorang penderita HIV dan AIDS frustasi.
Akibatnya para penderita penyakit tersebut seakan diasingkan dan selalu menutup diri dengan lingkungannya.
Marlan mengatakan, hampir seluruh pengidap penyakit ini tidak mau bergaul dengan masyarakat.
"Ada rasa ketakutan ketika para pengidap berhubungan dengan orang lainnya," kata Marlan saat ditemui di acara sosialisasi peringatan Hari AIDS sedunia tingkat Kabupaten Bandung di Graha Wirakarya, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Kamis (14/12/2017).
Ia menjelaskan, hal ini dikarenakan masih pengetahuan masyarakat mengenai penyakit yang terjadi salah satunya karena melakukan seks bebas dan penyalahgunaan narkoba.
Padahal jika berkomunikasi atau kontak fisik itu tidak akan menyebabkan penyakit menular kepada orang lainnya.
"Jauhi itu penyakitnya, bukan orangnya," ujar Marlan.
Maka dari itu, pihaknya akan terus melakukan penyuluhan berkelanjutan agar masyarakat bisa paham dan tidak ada yang semakin disudutkan.
"Intensitas penyuluhan akan kami lakukan tidak hanya melalui penyuluhan, tapi banyak hal," ujarnya. (*)