Tol Cisumdawu Dibuka, Jadi Alternatif ke Lokasi Banjir di Rancakalong, Hati-hati Jalurnya Berbahaya

"Masuk dari jembatan pertama dari arah Tanjungsari, yang ke arah terowongan, nanti keluar di Sabagi," ujar Serda Asep

Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Seli Andina Miranti
Angkot 08 melewati jalur proyek Tol Cisumdawu selama banjir masih memutus jalan Sumedang-Subang via Rancakalong 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti

TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG - Tampaknya jalan alternatif yang dapat dilalui pengendara dari arah Tanjungsari menuju Rancakalong bukan hanya via Desa Sukawangi.

Semenjak banjir menggenangi wilayah Kampung Cibawang, Desa Sukasirna, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, dan memutus akses jalan Sumedang-Subang via Rancakalong, Satker Proyek Tol Cisumdawu pun membuka jalan tol untuk dilewati pengendara.

Baca: BREAKING NEWS: Truk Kontainer Terguling, Tabrak Rumah dan Sepeda Motor, Seorang Tewas

Jalan tol tersebut menjadi jalan alternatif lain bagi pengendara yang ingin mencapai wilayah Rancakalong yang tergenang.

"Masuk dari jembatan pertama dari arah Tanjungsari, yang ke arah terowongan, nanti keluar di Sabagi," ujar Serda Asep, Babinsa Desa Sukasirna, ketika ditemui Tribun Jabar di lokasi banjir, Rabu (15/11/2017).


Sayangnya, jarak tempuh jalan tersebut memakan waktu lebih lama karena jalan itu lebih jauh hingga lima kilometer dari jalan utama.

Selain itu, Serda Asep mengungkapkan, jalan tol dari terowongan hingga Sabagi tersebut masih 'setengah jadi'.

Sebagian jalan masih berupa tanah yang belum diurug sehingga membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor.


"Lebih berbahaya dari jalan Sukawangi, apalagi kalau hujan," ujar Serda Asep.

Selain itu, Serda Asep pun menambahkan, terdapat sungai di pinggir jalan tanah sehingga bila hujan sangat riskan untuk melewati jalan tersebut.

Babinsa Desa Sukasirna pun membandingkan dua jalan alternatif menuju Rancakalong dari arah Tanjungsari, menurutnya kedua jalan tersebut sama-sama tidak aman.

"Sangat berbahaya pokoknya," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved