Asep Pun Panik, Untuk Pertama Kali Rumahnya di Rancakalong Sumedang Diterjang Banjir
Banjir menggenangi sebagian rumahnya hingga ketinggian satu meter, terutama di bagian dapur dan ruangan di bagian belakang.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG - Asep Sutarya (43) pun panik, untuk pertama kali rumahnya yang terletak di Kampung Cibawang, Desa Sukasirna, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, diterjang banjir.
Banjir menggenangi sebagian rumahnya hingga ketinggian satu meter, terutama di bagian dapur dan ruangan di bagian belakang.
Baca: Murah dan Lezat, Begini Rasa Hot Crispy Spicy Chicken dan Frappuccino di Giggle Box
"Rumah saya kan ketinggiannya berbeda, bagian belakang lebih bawah, nah bagian belakang yang tergenang," ujar Asep Sutarya ketika ditemui Tribun Jabar di kediamannya, Selasa (7/11/2017).
Asep Sutarya menceritakan, air mulai memasuki bagian dalam rumahnya pada pukul 14.00 WIB, setelah hujan besar melanda daerah tersebut sejak pagi.
Guru Ungkap Kelakuan Kahiyang Saat Sekolah, Ternyata Jokowi Pernah Lakukan Hal ini Untuk Putrinya https://t.co/QuOynoHtvb via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 7, 2017
Beruntung, Asep dan para tetangga bergerak cepat dan langsung mengungsikan seluruh barang miliknya ke rumah tetangga yang letaknya lebih tinggi.
"Istri dan anak pun saya ungsikan ke rumah mertua di desa sebelah, sementara saya tetap tinggal, mengawasi rumah," ujar Asep Sutarya.
Banjir tersebut pertama kali masuk ke rumah Asep, sebelumnya sebesar apapun hujan mengguyur, rumahnya tak pernah hingga tergenang banjir.
Sindir Pernikahan Kahiyang-Bobby,Fadli Zon Kena Nyinyir Netter, Fahri Hamzah Dapat Tanggapan Jokowi https://t.co/xobjcwkhFx via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 7, 2017
Bukan hanya rumah, kolam ikan dan pabrik penggilingan padi milik Asep pun ikut terendam banjir.
Ia mengaku belum menghitung kerugian akibat banjir, namun dari kolam ikan saja, Asep menduga dirinya mengalami kerugian yang cukup banyak.
"Belum lagi pabrik penggilingan padi tidak bsia beroperasi sampai banjir surut," ujarnya.