Tak Mau Pergi dari Desa Meski Takut Gunung Agung Meletus, Alasan Bapak Ini Bikin Haru
Pemerintah setempat juga telah menghimbau warga di sekitar Gunung Agung untuk mengungsi dan menjauhi zona bahaya.
TRIBUNJABAR.CO.ID- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM, mengumumkan kenaikan status Gunung Agung di Karangasem, Bali, dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV) terhitung mulai Jumat pukul 20.30 Wita.
Pemerintah setempat juga telah menghimbau warga di sekitar Gunung Agung untuk mengungsi dan menjauhi zona bahaya.
Pemerintah telah menetapkan radius 9 kilometer hingga wilayah sektoral 12 kilometer agar warga tidak mendekat.
Kirim Bunga Bertuliskan 'Calon Suami', Inikah Pria Pengganti Uje di Hati Umi Pipik? https://t.co/MVDFDvBR4m via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 23, 2017
Peningkatan aktifitas Gunung Agung Bali ini membuat warga berbondong-bondong mulai mengungsi sejak hari Jumat (22/9/2017).
Posko Pengungsian di GOR Swecapura juga mulai penuhi oleh warga yang takut Gunung Agung meletus.
Pengungsi juga memadati beberapa balai banjar di Kota Semarapura.
Warga yang takut Gunung Agung meletus langsung meninggalkan desanya dan menuju ke tempat pengungsian.
Baca: Jokowi Itu Pintar, Ini Alasannya Dia Tidak Menolak Pemutaran Film Pengkhianatan G30S/PKI
Namun ada beberapa orang masih dapat dijumpai di sekitar pemukiman lereng Gunung Agung.
Bapak-bapak ini ditemukan oleh komunitas penyelamat hewan.
Saat itu mereka sedang memberi makan anjing yang ditinggalkan pemiliknya karena mengungsi.
Jalan Braga dan Asia Afrika Bandung Hari Ini Ditutup, Ada Fashion Show dan Oto Trade Market 2017 https://t.co/A9RrDxwQ6w via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 23, 2017
Anggota komunitas ini bertemu dua bapak ini yang masih tinggal di desanya dan tidak mengungsi.
Sebenarnya bapak itu juga takut jika Gunung Agung meletus.
