Peristiwa G30S PKI
Seno Gumira Ajidarma: Film ''Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI'' Itu Menyebalkan
Ia pun mengomentari soal nonton film bareng Pengkhianatan G30S/PKI yang dikatakan untuk mencegah tumbuh kembalinya ideologi komunis.
TRIBUNJABAR.CO.ID- Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Seno Gumira Ajidarma, menilai film ‘Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI’ menarik untuk dipelajari sebagai kasus, bukan untuk pencarian fakta sejarah.
"Jadi dia menarik untuk dipelajari sebagai kasus saja, bukan untuk dinikmati, apalagi untuk mencari fakta sejarah," ujar dia kepada Antara di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta, Jumat malam (22/9/2017).
Ia menilai Arifin C Noer dapat menata pemain dengan bagus sehingga menarik.
Jalan Braga dan Asia Afrika Bandung Hari Ini Ditutup, Ada Fashion Show dan Oto Trade Market 2017 https://t.co/A9RrDxwQ6w via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 23, 2017
Namun, secara keseluruhan, Seno Gumira Ajidarma menyebut film berdurasi 271 menit itu merupakan film propaganda.
"Itu filmnya menyebalkan," kata Seno Gumira Ajidarma.
Baca: Tak Mau Pergi dari Desa Meski Takut Gunung Agung Meletus, Alasan Bapak Ini Bikin Haru
Ia pun mengomentari soal nonton film bareng Pengkhianatan G30S/PKI yang dikatakan untuk mencegah tumbuh kembalinya ideologi komunis.
Menurut dia, tergantung pada penilaian apakah memang dibutuhkan oleh orang banyak.
Rilis Videoklip 'Long As I Get Paid' yang Megah Nan Mewah, Agnez Mo Sukses Bikin Netizen Bangga https://t.co/HWyvv6IZ6u via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 23, 2017
Sementara mengenai keinginan Presiden Joko Widodo untuk pembuatan ulang film agar sesuai dengan generasi muda, Seno Gumira Ajidarma menilai hal itu dapat dilakukan untuk membuat versi baru dengan pandangan lain.
"Boleh, bisa, artinya pendapat orang sekarang bagaimana, dalam ngomongin peristiwa 1965. Setiap orang boleh bikin versinya, pengkhianatan boleh, lainnya juga boleh," ucap Seno Gumira Ajidarma. (*)
