Festival Ekonomi Syariah Mulai Digelar Hari Ini di Pusdai
Menurutnya, Jawa Barat memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan ekonomi syariah di lndonesia.
Penulis: Siti Fatimah | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan berbagai pihak menggelar Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2017 di Gedung Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Kota Bandung.
Mengambil tema "Mewujudkan Jawa sebagai Poros Pemberdayaan Ekonomi Syariah Nasional", kegiatan ini digelar mulai Rabu-Jumat (13-15/9/2017).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari Indonesia Shari'a Economic Forum (ISEF) yang diselenggarakan Bank Indonesia bekerja sama dengan berbagai pihak sejak tahun 2014.
TERPOPULER PERSIB: Sinyal Ezechiel Perpanjang Kontrak hingga Bobotoh 'Serang' PSSI Terkait Koreo https://t.co/bbWOTNrivH via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 13, 2017
Adanya kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi syariah khususnya di Jabar.
Menurutnya, Jawa Barat memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan ekonomi syariah di lndonesia.
Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak secara nasional yakni 46.5 juta orang dan 98% penduduknya beragama Islam.
Baca: Berawal dari 2 Ekor Sapi, Peternak Ini Jadi Jutawan. Begini Lika-Liku Usahanya
"Jawa Barat memiliki jumlah faktor sumber daya manusia yang sangat potensial untuk dikembangkan dan diarahkan menjadi sumber daya insani penggerak utama pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, " katanya di sela acara Kick Off Kegiatan Festival Ekonomi Syariaf di Bale Asri Pusdai Jabar, Rabu (13/9/2017).
Namun demikian, katanya, penetrasi pemanfaatan layanan jasa keuangan syariah di Jawa Barat masih perlu ditingkatkan.
Hal ini tercermin dan pangsa pemanfaatan layanan jasa pembiayaan perbankan syariah di Jawa Barat terhadap total kredit perbankan di Jawa Barat masih relatif kecill yakni 8, 4%. (*)