Sungai Citarik, Airnya Tenang tapi Sepekat Kopi Hitam

Sungai tersebut adalah Sungai Citarik yang terletak di perbatasan Kecamatan Rancaekek dan Kecamatan Solokan Jeruk.

Tribun Jabar/Seli Andina
Kondisi Sungai Citarik yang dipenuhi sampah dan airnya sangat keruh, Kamis (31/8/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Bila menuju Majalaya atau Soreang via Rancaekek, kita akan melewati sebuah jembatan yang membelah sungai besar.

Sungai tersebut adalah Sungai Citarik yang terletak di perbatasan Kecamatan Rancaekek dan Kecamatan Solokan Jeruk.

Bila diperhatikan, sungai tersebut akan membuat kita teringat pada minuman berkafein tinggi yang digandrungi banyak orang, kopi.

Tentu bukan karena baunya yang harum seperti kopi melainkan karena warna air sungai itu yang menyerupai kopi, hitam pekat.


Menurut pantauam Tribun Jabar di Sungai Citarik yang terletak di perbatasan Kecamatan Rancaekek dan Kecamatan Solokan Jeruk, Kamis (31/8/2017), air sungai tampak hitam pekat.

Permukaan sungainya pun nampak tenang dan hanya ada sedikit riak.

Seperti kebanyakan sungai yang melintasi Kecamatan Rancaekek, kondisi air sungainya berbau tak sedap.

Tak separah sungai Cikijing dan sungai Cimande yang menguarkan bau sulfur, air sungai Citarik 'hanya' berbau sampah basah.

Baca: Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati Dikaji Khusus di Universitas Oxford

Di pintu air pun dipenuhi berbagai sampah plastik yang menghambat aliran air di pintu air, eceng gondok dan tanaman air lainnya memperparah keadaan.

"Ini sudah lama, sejak pabrik-pabrik yang di Rancaekek berdiri," ujar Ahyat (62), warga Kampung Sapan Kolanding, Desa Sukamanah, Rancaekek, yang tinggal tepat di pinggir Sungai Citarik.

Ahyat mengatakan padahal dahulu sebelum berdiri pabrik-pabrik tersebut, sungai Citarik berair bersih bahkan terkenal dengan ikannya yang nikmat. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved