Warga Purwakarta Ini Khawatir Jembatan Rel Kereta Api Ikut Ambles
Pergeseran tanah tersebut terjadi sejak awal Maret, saat hujan turun deras hampir setiap hari. Warga . . .
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
PURWAKARTA,TRIBUNJABAR.CO.ID - Warga Kampung Cisuren Desa Mekargalih Kecamatan Ciganea Kabupaten Purwakarta mengkhawatirkan kondisi jembatan rel kereta api Cisuren di kampung itu. Menyusul pergerakan tanahnya dibawah jembatan tersebut sepanjang lebih dari 100 meter.
Pantauan Tribun, di pilar nomor 6 (P6) jembatan fondasi bagian permukaannya sudah terkikis karena jalan permukaan tersebut ambles sedalam kurang lebih dua meter.
Di tanah yang sejajar dengan pilar lainnya juga sama, tanahnya amblas sedalam sekitar satu meter dan retakannya menyebar di sekitar tanah di bawah jembatan. Hanya saja, yang terlihat paling parah terlihat di P6.
Pergeseran tanah tersebut terjadi sejak awal Maret, saat hujan turun deras hampir setiap hari. Warga mengkhawatirkan hujan terus menerus memperparah kondisi pergerakan tanah yang berimbas ke kondisi jembatan.
"Kondisi pergerakan tanahnya membuat kami khawtir akan berimbas ke jembatan kereta api," ujar Harun (46), warga setempat saat ditemui di lokasi jembatan, Minggu (12/3/2017).
Apalagi, kata dia, pergerakan tanahnya terjadi hampir setiap hari. "Terutama saat hujan turun pasti ada pergeseran tanah," kata Harun.
Hal senada dikatakan Sukmana. Meski khawatir, warga kampung yang berjumlah 17 kepala keluarga itu yakin beton pilar jembatan tidak akan roboh.
"Kalau pilar jembaatan roboh sih kayanya enggak, cuma khawatir iya. Soalnya tiap hujan selalu ada pergerakan tanah," kata dia.
Kini, jalan amblas sedalam kira-kira dua meter disangga jembatan bambu yang diikat agar warga Desa Mekargalih dan Desa Cibinong bisa melintasi kawasan itu.
"Dari pemerintah sudah ada, termasuk dari PT Kereta Api Indonesia. Tapi soal kapan diperbaiki kami belum tahu, kami siga 24 jam saja disini takutnya ada pergerakan tanah baru," katanya. (men)
