Kuliner Bandung
Hmm . . . Lezatnya Steak dengan Level Pedas Kekinian
Sebanyak 65 persen menu steak di sini terbuat dari daging sapi tenderloin. Sisanya steak dibuat dari jamur dan . . .
Penulis: Isa Rian Fadilah | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Isa Rian Fadilah
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - BERAGAM sajian steak bisa Anda dapatkan di Kota Bandung yang terkenal sebagai kawasan wisata kuliner. Pastinnya semua steak yang sudah disajikan di atas hot plate sangat menggoda ketika ada di hadapan.
Namun, steak ini tampak sedikit berbeda. Daging sapi yang telah berlumuran saus barbecue ini juga dipenuhi biji-biji cabai. Saat dicicipi, sensasi pedas langsung menyeruak. Saus tak hanya terasa pedas. Rasa gurih, asam, manis, dan asin pun tak kalah nendangnya. Berbeda dengan beberapa steak sekelas lainnya di Bandung, steak ini lebih kaya rasa dan tentunya pedas. Bahkan saat daging menyentuh lidah, di dalamnya sudah mengandung rasa.

Steak tersebut terdapat di Steak Ranjang. Kedai steak ini dikenal sebagai pelopor kedai steak yang menawarkan pilihan level pedas. Ada lima level yang bisa dipilih yakni PDKT (0), PHP (1), HTS (2), CLBK (3), TTM (4), dan plus-plus (5). Level tiga saja sudah sangat terasa pedasnya.
Selain level kepedasan, saus pun bervariasi, yakni barbecue, black pepper, dan brown sauce. Ketiga saus tersebut diracik dengan resep khas Steak Ranjang.
"Saus kami bikin sendiri. Barbecue seperti saus tomat, asam manis. Kalau brown sauce dibuat dari kaldu sapi jadi gurih asin. Kalau black pepper juga ada kaldu sapinya tapi ada tambahan black pepper," ujar pemilik Steak Ranjang, Aditia Zulfikar (29), saat ditemui di kedainya jalan Dipati Ukur Bandung, kemarin.
Sebanyak 65 persen menu steak di sini terbuat dari daging sapi tenderloin. Sisanya steak dibuat dari jamur dan ayam yang dibalut tepung. Salah satu menu yang banyak dipesan adalah tenderloin telanjang. Menu ini terdiri dari 80 gram tenderloin, kentang goreng, dan sayur-mayur seperti buncis dan wortel.

Ada menu baru di Steak Ranjang, yakni chicken hamil 3 bulan. Menu ini lebih menyerupai cordon bleu, yakni ayam yang dilapisi tepung, smoked beef dan keju. Menu ini juga ditaburi oleh keju parut. Satu porsi chicken hamil tiga bulan berisi 300-400 gram. Menu sebanyak itu dibuat dari satu ekor dada ayam.
"Tekstur daging justru kalau makin lama disimpan di pendingin makin bagus. Tapi, kami dagingnya fresh, setiap hari segar dan tidak pernah beli dalam keadaan beku," ucapnya.
Saat pasokan daging masuk ke dapur, daging sapi langsung dipotong-potong. Setelah itu, daging dipukul-pukul dan diberi bahan untuk pengempuk. Daging diberi mentega dan dimarinasi dengan bumbu khusus. Daging didiamkan selama dua hingga tiga jam.
Sedangkan daging ayam lebih simpel. Ayam hanya perlu dimarinasi selama empat jam, kemudian dipotong-potong.
"Kami enggak pernah menyetok daging banyak banget. Misalnya sudah habis pukul 19.00 WIB, ya sudah tutup," ujarnya.
Steak Ranjang bisa dikunjungi setiap hari mulai pukul 12.00 hingga 22.00. (ee)
Harga Sesuai Kocek Mahasiswa
STEAK Ranjang memang dikenal cukup terjangkau. Tak heran, kedai tersebut kerap ramai dikunjungi pelanggan. Menurut Aditia, dalam sehari saja saat tengah ramai, sebanyak 300-400 porsi steak ludes terjual.
"Dari dulu sistemnya faktor kali. Jadi dibanding orang lain yang lebih besar margin keuntungannya, saya tidak ambil terlalu banyak. Jadi yang datang pun banyak, sehingga hasil akhirnya ya sama saja dengan yang lain," katanya.

Menu di Steak Ranjang bisa dinikmati dengan harga Rp 10.500 hingga Rp 26 ribu saja. "Kami juga ada menu steak isinya jamur. Ini cuma Rp 10.500. Saat akhir bulan itu banyak yang pesan mahasiswa," katanya sambil menyebut pelanggan Steak Ranjang separuhnya adalah mahasiswa.