Pemudik Diperkirakan Mencapai 1,3 Orang

BANDUNG, TRIBUN - Pemudik Lebaran tahun ini mencapai sekitar sekitar 1,3 juta penumpang.

Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Giri
BANDUNG, TRIBUN - Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat memperkirakan jumlah penumpang angkutan darat yang akan mudik tahun ini mencapai sekitar sekitar 1,3 juta penumpang. Untuk menghadapi jumlah pemudik sebanyak itu, Dishub Jabar telah menyiapkan sebanyak 6.605 bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dan antarkota antarprovinsi (AKAP). 

Sementara jika dijumlah dengan para pemudik lainnya di luar angkutan darat, jumlah total pemudik diprediksi mencapai 1,6 juta orang. 

Kadishub Provinsi Jabar, Dicky Saromi mengatakan, pemudik angkutan darat tahun 2012 meningkat sekitar 0,9 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara peningkatan cukup signifikan terjadi pada pemudik yang menggunakan pesawat.

Menurut Dicky, jumlah pemudik yang menggunakan moda udara tahun ini mencapai 49.776 orang atau meningkat sekitar 92,8 persen dari tahun lalu yakni 25.812 orang. 

"Peningkatan jumlah pemudik menggunakan moda udara disebabkan adanya penambahan rute dan frekuensi selama dua tahun terakhir," ujar Dicky di sela-sela peninjauan jalur mudik di Terminal Indihyang didampingi Kepala Bidang Transportasi Andreas Wijanto dan Kadishub Kota Tasikmalaya, Aay Zaini Dahlan, Selasa (7/8).

Untuk pemudik menggunakan angkutan sungai dan penyeberangan (ASDP) saat ini jumlahnya sudah mencapai 33.317 orang atau meningkat 4,9 persen dari tahun lalu sebesar 31.730.  

Sementara itu, untuk ongkos Lebaran, menurut Dicky, pihaknya masih mengacu pada tahun lalu yakni aturan tarif batas bawah dan atas. Namun, keputusan untuk besaran tarif atas dan bawah tahun ini belum ada keputusannya, baik dari pemerintah pusat untuk AKAP dan keputusan gubernur untuk AKDP.

"Dalam beberapa hari ini pemerintah pusat baru akan menentukan tarifnya, termasuk Pak Gubernur. Namun, aturan penentuan batas atas dan batas bawah. Biasanya untuk angkutan para perusahan otobus (PO) selalu menggunakan batas atas," kata Dicky.

Namun, Dicky berjanji pihaknya akan memberikan sanksi kepada PO yang nakal, yang memberlakukan tarif di atas tarif atas. Sanksinya mulai administratif hingga sanksi terberat, seperti pencabutan izin trayek. "Sanski yang akan diberikan sesuai dengan pelanggarannya," ujarnya.

Disinggung persiapan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, Dicky mengungkapkan minggu ini merupakan minggu terakhir konsilidasi dengan semua pihak terkait. Rapat persiapan terakhir dengan dishub kabupten/kota serta pengecekan petugas di lapangan, sarana dan prasarana di jalur mudik, termasuk di jalur alternatif pun segera dilakukan.

Sebelumnya saat meninjau PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 2, diperoleh keterangan pemudik yang menggunakan kereta apai (KA) tahun ini menurun sekitar 20 persen dari tahun lalu. 

Vice Presiden PT KAI Daop 2 Pudjo Leksono mengatakan, tahun ini jumlah pemudik yang menggunakan KA mencapai 176.830 orang, sementara tahun lalu 221.037 orang.
 
Namun yang patut diwaspadai adalah jalur perlintasan kereta yang rawan kecelakaan. Menurut Leksono, jumlah perlintasan di sepanjang jalur Daop 2 mulai Cikampek hingga Banjar berjumlah 698 lintasan. Namun hanya 91 perlintasan saja yang mendapat penjagaan petugas sementara sebanyak 445 perlintasan, hingga saat ini masih belum dijaga.

"Sementara wilayah pintu liar jumlahnya mencapai 81 wilayah," katanya. 

Dalam pemantauan Dishub Jabar, beberapa ruas jalan memang terlihat masih dalam tahap perbaikan, namun ada juga yang sudah benar-benar siap. 

Di wilayah Sumedang, sebagian jalur mudik, terutama jalur alternatif seperti Wado menuju Malangbong Kabupaten Garut, terlihat sudah tidak memiliki kendala. Sementara untuk perbaikan jalur alternatif di Gentong, Tasikmalaya, pengerjaannya sudah lebih dari 50 persen.

"Akan segera kami selesaikan secepat mungkin. Mudah-mudahan bisa langsung dilakukan pengaspalan," kata Andreas Wijanto.(*)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved