Persib Ikut Kesenggol, Selangor FC Didenda AFC Rp 20 Juta gara-gara Laga di ACL 2

TRIBUNJABAR.ID, SELANGOR - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) resmi menjatuhkan sanksi denda kepada beberapa klub dan federasi di Malaysia dengan total mencapai $13.125 AS (sekitar Rp220 juta).

Salah satu yang disanksi adalah Selangor FC, yang dikenai denda sebesar $1.250 AS (sekitar Rp20,9 juta) karena terbukti menunda kick-off babak kedua laga Liga Champions Asia 2 mereka melawan Persib Bandung selama 80 detik.

Denda ini menjadi bagian dari serangkaian hukuman yang dijatuhkan AFC, di tengah sorotan publik terhadap skandal naturalisasi Malaysia yang lebih besar.

Selangor FC Didenda Gara-Gara Persib

Selangor FC dipastikan harus membayar denda sebesar $1.250 AS dari AFC.

Denda ini terkait dengan pelanggaran disiplin yang terjadi saat mereka menjamu Persib Bandung dalam ajang Liga Champions Asia 2.

Baca juga: Efek Six-Pack! Bek Irak Persib Sebut Kemenangan atas Selangor Berpengaruh ke Super League

AFC mengkonfirmasi bahwa Selangor FC bersalah karena menyebabkan penundaan dimulainya kembali pertandingan di babak kedua selama 80 detik.

Penundaan sekecil itu sudah cukup bagi AFC untuk menjatuhkan sanksi berupa denda finansial kepada klub Malaysia tersebut.

Deretan Sanksi Lain di Sepak Bola Malaysia

Selain Selangor FC, AFC juga menjatuhkan sanksi kepada beberapa pihak lain di Malaysia, dengan total denda keseluruhan mencapai ratusan juta rupiah:

• Johor Darul Takzim (JDT): Didenda $5.000 AS karena gagal menyediakan fasilitas stadion yang bersih di lokasi latihan resmi jelang pertandingan Liga Champions Asia Elite.
• FAM (Federasi Sepak Bola Malaysia): Didenda $1.875 AS karena adanya penundaan hingga 150 detik saat dimulainya kembali laga Kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Laos.
• Kelana United: Pelatih kebugaran klub, Mohd Zahidibudiman Ibrahim, dikenai denda $5.000 AS karena dianggap melakukan pencemaran nama baik.

Skandal Naturalisasi Masih Menanti Keputusan CAS

Meskipun deretan denda ini sudah dijatuhkan, fokus utama publik Asia Tenggara adalah pada skandal naturalisasi besar yang melilit sepak bola Malaysia.

AFC bersikap menunda penjatuhan hukuman terkait isu ini hingga proses persidangan di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) selesai.

Sikap keras kepala FAM yang membawa kasus ini ke CAS, meskipun bertentangan dengan bukti FIFA, membuat federasi tersebut berpotensi menerima sanksi yang jauh lebih berat.

FIFA sendiri telah memperingatkan FAM bahwa hukuman yang lebih berat dapat dijatuhkan jika bukan karena prinsip non reformatio in pejus yang berlaku dalam Kode Disiplin FIFA.

Sumber: Superball.id