Persib Bandung

Pelatih Dewa United Bongkar Kelemahan Persib meski Kalah 0-1: Tak Ada Solusi

Riekerink memilih untuk tidak menyalahkan pemain, melainkan menyoroti kegagalan timnya mengeksekusi rencana taktis.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Luthfi Ahmad Mauludin
KELEMAHAN - Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink mengungkap titik lemah Persib setelah timnya kalah 0-1 di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jumat 21 November 2025. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kekalahan tipis 0-1 dari Persib Bandung di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jumat 21 November 2025 membuat Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, mengakui timnya tengah berada dalam periode yang kurang baik.

Meskipun demikian, Riekerink memilih untuk tidak menyalahkan pemain, melainkan menyoroti kegagalan timnya mengeksekusi rencana taktis, terutama dalam kualitas umpan.

Riekerink juga secara blak-blakan menuding bahwa kesalahan utama terletak pada persiapan tim di musim panas yang dinilai tidak maksimal.

Rencana Taktis Gagal Dieksekusi 

Jan Olde Riekerink menjelaskan bahwa timnya datang ke Bandung dengan rencana matang, yakni memberikan masalah taktis kepada Persib, yang menurutnya biasanya tidak memiliki solusi saat ditekan.

"Kami sudah menyusun rencana melawan Bandung karena dari pengalaman sebelumnya, ketika kami memberi mereka masalah secara taktis, mereka biasanya tidak punya solusi," kata Riekerink.

Baca juga: Sedih! Beckham Nangis setelah Dikartu Merah, Bojan Usap Kepala, Bobotoh Teriakkan Nama

Namun, strategi tersebut gagal dieksekusi dengan baik di lapangan.

Riekerink mengakui bahwa timnya kurang mampu menciptakan peluang, meskipun ada beberapa upaya diarahkan ke belakang pertahanan Persib, terutama dari sisi kiri.

"Itu bagian dari strategi, tetapi kualitas umpan kami kurang baik," ujarnya, sembari menegaskan bahwa dia tetap bangga para pemainnya mempertahankan identitas permainan mereka, meskipun mereka sengaja membiarkan Persib menguasai bola.

Menyalahkan Persiapan Musim Panas

Pelatih asal Belanda ini tidak hanya menganalisis pertandingan, tetapi juga menyoroti akar masalah performa timnya saat ini.

Riekerink membandingkan perjalanan timnya dari posisi 16 hingga mencapai posisi kedua, dan menilai ada kegagalan dalam memahami konsekuensi kesuksesan.

"Ketika saya melihat kembali perjalanan itu, saya merasa musim panas ini kami kurang memahami, bahwa ketika kamu finish di posisi kedua, kamu harus bekerja sepuluh kali lebih keras dibanding ketika kamu berangkat dari posisi 16," ujar Riekerink.

Ia menegaskan kekecewaannya pada periode persiapan tim di jeda kompetisi.

"Saya senang dengan tim ini, tetapi secara keseluruhan saya rasa kami tidak melakukan pekerjaan kami dengan baik, di periode persiapan musim panas, dan itu menjadi bagian dari masalah," ucapnya.

Meskipun dalam fase sulit dan minim menciptakan peluang, Riekerink menutup komentarnya dengan bangga melihat para pemainnya tetap bermain dengan percaya diri dan berpegang teguh pada identitas timnya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved