Persib Bandung
Kritik Dianggap Lumrah: Beckham Putra, Si Nomor 7 Persib yang Tak Pernah Menutup Kolom Komentar
Dari lapangan kecil di masa remaja hingga gemerlap panggung sepak bola nasional, Etam terus menulis kisahnya dengan kerja keras.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Sosok Beckham Putra Nugraha, penyerang muda andalan Persib Bandung, memang kerap mencuri perhatian para pecinta sepak bola.
Postur tubuhnya yang terbilang mungil untuk ukuran pesepak bola profesional justru menjadi ciri khas tersendiri yang membedakannya dari pemain lain.
Meski tak memiliki tubuh besar, Etam, sapaan akrabnya, tidak gentar saat berhadapan dengan lawan-lawan bertubuh jangkung.
Ia justru tampil agresif dan berani berduel dalam perebutan bola, seolah ingin membuktikan bahwa ukuran tubuh bukanlah batas bagi tekad dan kemampuan di lapangan hijau.
Keahliannya dalam menggiring bola, mengontrol permainan, hingga mengarahkan serangan membuatnya dikenal sebagai pemain yang memiliki teknik mumpuni.
Walau usianya masih muda, ia sudah menunjukkan kematangan bermain dan menjadi bagian penting dalam skuad utama Persib, klub besar dengan sejarah panjang di sepak bola Indonesia.
Di usianya yang baru menginjak 24 tahun, Beckham juga sudah beberapa kali dipercaya mengenakan ban kapten saat Marc Klok absen.
Kepercayaan besar itu menjadi bukti betapa tinggi penghargaan tim terhadap jiwa kepemimpinan yang dimilikinya.
Baca juga: Beckham Bertekad Perpanjang Tren Positif Persib di Super League dan ACL 2, 4 Kemenangan Jadi Modal
Karier sepak bolanya sendiri tumbuh cepat sejak usia belia. Ia sudah membawa tim Persib kelompok usia menorehkan gelar juara sebelum akhirnya naik ke skuad senior dan kembali mempersembahkan trofi, bahkan membantu Persib menorehkan prestasi back to back champion.
Tak hanya di level klub, Etam juga turut mengharumkan nama bangsa bersama Timnas Indonesia U-23 dengan merebut medali emas SEA Games.
Performa apik itu membuat namanya semakin sering dipanggil memperkuat Timnas Senior.
Meski skuad Garuda kini banyak diisi pemain diaspora, Beckham tetap berhasil menembus persaingan ketat dan mendapatkan menit bermain, hasil dari kerja keras serta konsistensinya dalam berlatih.
Mental juara yang tertanam sejak kecil membuatnya tidak mudah terpengaruh keadaan.
Tubuhnya memang kecil, tetapi tekad dan daya juangnya jauh lebih besar dari yang tampak. Setiap kali tampil di lapangan, Beckham menunjukkan dedikasi dan keberanian yang menginspirasi, baik saat memperkuat Persib maupun ketika mengenakan seragam merah putih.
Keteguhannya juga terlihat usai memperkuat Timnas Indonesia di babak kualifikasi Piala Dunia Zona Asia ronde keempat.
Saat skuad Garuda gagal menembus babak berikutnya usai kalah dari Arab Saudi dan Irak, Beckham menjadi salah satu pemain yang paling banyak menerima kritik dari publik.
Gelombang hujatan bahkan memenuhi kolom komentar di akun media sosial pribadinya. Namun, bukannya lari dari tekanan, Etam justru memilih untuk tetap membuka ruang bagi publik untuk menyampaikan pendapat.
Ia menjadikan kritik itu sebagai bahan bakar semangat, bukan sebagai penghalang langkah.
Etam pun tak menampik bahwa dirinya membaca banyak komentar tersebut.
"Saya pikir (kritikan bahkan cacian) sudah menjadi hal yang lumrah, dan ada yang suka dan tidak suka, sangat wajar dalam sepak bola," ujar Etam setelah menjalani sesi latihan di Stadion GBLA.
Ia menegaskan bahwa seorang pemain tidak akan pernah bisa mengatur opini publik.
"Yang penting kita berikan yang terbaik, main bola kadang kita bisa berikan hasil bagus atau tidak bagus. Yang penting kita kasih yang terbaik di setiap kesempatan," tutur pemilik nomor punggung 7 di Maung Bandung itu dengan nada tenang.
Selepas kegagalan di kualifikasi Piala Dunia, keputusan mengejutkan datang dari federasi. Patrick Kluivert, pelatih kepala Timnas Indonesia, harus angkat kaki dari kursinya. Mengenai hal ini, Beckham memberikan tanggapannya dengan penuh kedewasaan.
Etam menyebut bahwa siapapun sosok yang akan dipercaya menggantikan Kluivert, ia berharap menjadi pilihan terbaik bagi masa depan Timnas Indonesia.
"Siapapun pelatih timnas, kita harus menunjukkan seluruh kemampuan yang kita miliki. Siapapun pelatih yang dipilih, pastinya yang terbaik untuk Timnas," katanya.
Meski begitu, Beckham berharap agar pelatih baru nanti diberi waktu yang cukup untuk membangun tim secara matang.
"Karena kita butuh waktu, bukan instan karena semua butuh proses," ucapnya mantap.
Tak lupa, ia juga menyampaikan harapan pribadinya agar terus mendapat kesempatan membela Timnas Indonesia sekaligus mempersembahkan performa terbaiknya untuk Persib.
"Berharap bisa memberikan yang terbaik untuk Timnas dan juga klub," ungkapnya dengan penuh optimisme.
Keteguhan sikap dan mental baja yang dimiliki Beckham Putra menjadi bukti bahwa ukuran tubuh bukanlah penghalang untuk menjadi besar.
Dari lapangan kecil di masa remaja hingga gemerlap panggung sepak bola nasional, Etam terus menulis kisahnya dengan kerja keras, dedikasi, dan hati yang tak pernah menyerah.
| Prediksi Skuad Pilihan Bojan Hodak untuk Laga Persib Bandung vs Bali, Ini Pilihan Pengganti Luco |
|
|---|
| Teja Paku Alam Ogah Lengah Jelang Hadapi Bali United, Fokus Raih Hasil Positif untuk Persib Bandung |
|
|---|
| Jadwal Pekan Ke-11 Super League 2025/2026, Persib Bandung Sudah Terbang Siap-siap Hadapi Bali United |
|
|---|
| 'Si Euweuh Kacape' Persib Bandung: Eliano Reijnders Bikin Lawan Pusing, Akui Kekuatannya di Transisi |
|
|---|
| Dua Pertandingan Buktikan Kejeniusan Bojan Hodak, Persib Tetap Menang dalam Situasi Sulit |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Gelandang-PERSIB-Beckham-Putrass.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.