Menang 5–0 di Sidolig, Riverside Forest FC Juara Liga 4 Piala Bandung Utama: Farhan Ungkap Rencana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Riverside Forest FC resmi menorehkan namanya sebagai juara Liga 4 Piala Bandung Utama 2025 setelah tampil perkasa menaklukkan Bina Pakuan dengan skor telak 5–0 di laga pamungkas yang digelar di Stadion Sidolig, Minggu, 19 Oktober 2025.

Sorak-sorai penonton menggema di setiap sudut stadion. Ribuan warga Bandung yang datang dari berbagai kecamatan sudah memadati tribun sejak sore, menciptakan atmosfer penuh gairah layaknya laga profesional.

Sejak peluit awal dibunyikan, tim Riverside Forest langsung menunjukkan agresivitas tinggi dengan pola serangan cepat.

Gol cepat di awal pertandingan membuat mereka semakin percaya diri dan menguasai jalannya laga.

Sementara itu, kubu Bina Pakuan tampak kesulitan mengembangkan permainan karena terus berada di bawah tekanan. Hingga wasit meniup peluit panjang, skor 5–0 mengunci kemenangan mutlak Riverside Forest di partai final.

Kekalahan tersebut membuat Bina Pakuan harus puas menempati posisi runner-up. Sementara itu, tim Fanshop memastikan diri di posisi ketiga setelah menang atas UPI dalam laga perebutan tempat ketiga.

Pertandingan tersebut sekaligus menutup seluruh rangkaian kompetisi Liga 4 yang telah berjalan selama beberapa pekan dengan antusiasme tinggi dari publik sepak bola Bandung.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan turut hadir menyaksikan laga puncak sekaligus menyerahkan trofi juara.

Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi penuh kepada semua peserta, panitia, serta pendukung yang telah menjaga sportivitas sepanjang turnamen. Ia menegaskan bahwa Liga 4 akan menjadi agenda tetap dalam kalender pembinaan sepak bola di Kota Bandung.

“Alhamdulillah, hari ini kita telah menyelesaikan Liga 4 Piala Bandung Utama 2025. Selamat kepada Bina Pakuan sebagai runner up dan Riverside sebagai juara pertama. Pemerintah Kota Bandung berjanji tahun depan 2026 akan ada lagi Liga 4,” ujar Farhan.

Menurut Farhan, kompetisi ini menjadi tonggak penting dalam menghidupkan kembali atmosfer kompetisi amatir yang berbasis wilayah kecamatan.

Ia menilai kehadiran Liga 4 mampu menciptakan ruang lahirnya para “local heroes” baru dari Bandung, yang diharapkan bisa menumbuhkan kembali semangat sepak bola di akar rumput.

“Setiap klub mewakili wilayahnya. Ini akan melahirkan kebanggaan lokal sekaligus menghidupkan atmosfer seperti era perserikatan. Klub yang bertanding ini kan mewakili kecamatan, jadi ada kebanggaan kedaerahan yang hidup kembali,” jelasnya.

Farhan menambahkan, sepak bola masih menjadi olahraga dengan basis penggemar terbesar di Bandung dan memiliki kekuatan sosial luar biasa untuk menyatukan masyarakat.

Karena itu, pemerintah kota berkomitmen terus memperluas ruang kompetisi secara berjenjang, dari level amatir hingga pembinaan usia muda.

Ia menilai, Liga 4 bukan sekadar ajang turnamen, melainkan bagian integral dari pembangunan karakter dan penguatan olahraga di Kota Bandung. Turnamen ini diharapkan mampu menjadi sarana pembinaan yang berkelanjutan bagi generasi muda pencinta sepak bola.

Di partai final ini, panitia turut mengumumkan sejumlah penghargaan individu yang menambah semarak penutupan ajang tersebut.

Enjang Rohiman dari tim Fanshop berhasil keluar sebagai Top Skor dengan catatan impresif 12 gol sepanjang turnamen.

Predikat Pemain Terbaik jatuh kepada Rifki Dika Tama dari Riverside Forest, sedangkan penghargaan Best Goalkeeper diraih oleh M. Fadli yang tampil gemilang, bahkan sempat menggagalkan dua tendangan penalti di laga final.

Tak hanya di lapangan, antusiasme juga terasa di tribun. Kelompok Born Dead Brigade, basis pendukung setia Riverside Forest FC, dinobatkan sebagai Best Supporter berkat kreativitas dan semangat mereka dalam mendukung tim sepanjang kompetisi berlangsung.

Farhan turut menyampaikan bahwa semangat pembinaan sepak bola di Bandung sejalan dengan visi pembangunan olahraga di tingkat provinsi.

Ia mengungkapkan bahwa Kota Bandung akan berpartisipasi aktif dalam gelaran Liga Jawa Barat yang rencananya dibuka di Garut dalam waktu dekat.

Di hadapan ribuan pendukung yang hadir, Farhan juga menyampaikan pesan kemanusiaan yang menyentuh. Ia menegaskan bahwa semangat kompetisi ini tidak hanya tentang kemenangan, tetapi juga wujud solidaritas masyarakat Bandung terhadap perjuangan rakyat Palestina.

“Kita tunjukkan semangat kejuaraan ini juga sebagai dukungan moral kita untuk Palestina,” tambahnya.