Kompetisi Sepak Bola Putri Nasional Digelar Lagi Setelah Vakum 6 Tahun, Bandung Jadi Tuan Rumah

Kompetisi sepak bola putri di Tanah Air bergulir lagi setelah vakum enam tahun. Namun, kali ini fokusnya adalah U15 dan U18.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Istimewa
SEPAK BOLA PUTRI - Technical Meeting Hydroplus Soccer League, Liga Sepak Bola Putri U15 dan U18 di KONI Kota Bandung, Rabu (8/10/2025). 

Laporan Waratawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kompetisi sepak bola putri di Tanah Air bergulir lagi setelah vakum enam tahun. Namun, kali ini fokusnya adalah U15 dan U18.

Kompetisi dengan nama Hydroplus Soccer League diharapkan menjadi langkah awal menuju hadirnya liga profesional sepak bola putri yang ditargetkan PSSI digelar pada 2027.

Direktur Program Hydroplus Soccer League, Teddy Tjahjono, menjelaskan, rangkaian pertandingan sudah dimulai di Jakarta pada 4 Oktober 2025. Kompetisi ini akan berlangsung hingga 31 Mei 2026.

"Kini giliran Bandung yang akan menggelar pada 12 Oktober di Lapangan Infini Soegiri Pudsikpom Cimahi, yang akan melibatkan 10 tim U-15 dan 8 tim U-18," kata Teddy, Rabu (8/10/2025).

Menurut Teddy, ajang ini terselenggara berkat kolaborator dengan Bakti Olahraga Djarum Foundation, yang menyiapkan peta jalan pengembangan ekosistem sepak bola putri di Indonesia.

Teddy menjelaskan, Bakti Olahraga Djarum Foundation telah lebih dulu menyelenggarakan sejumlah turnamen usia muda, seperti MilkLife Soccer Challenge untuk kelompok usia U8, U10, dan U12 yang mulai bergulir sejak 2023, serta Hydroplus Piala Pertiwi untuk kategori U14 dan U16 yang dimulai pada 2025.

Hydroplus Soccer League, menurut Teddy, menjadi jembatan bagi para pemain muda untuk naik ke level secara kompetitif ke jenjang yang lebih tinggi dan menyiapkan diri menuju karier profesional.

“Kami sedang membangun ekosistem pembinaan sepak bola putri yang berkesinambungan. Hydroplus Soccer League merupakan lanjutan dari program yang telah kami jalankan melalui MilkLife Soccer Challenge dan Piala Pertiwi," tuturnya.

Baca juga: RESMI, Ini 23 Penggawa yang Masuk DSP Timnas Indonesia Hadapi Arab, Termasuk 4 Wakil Persib Bandung

Teddy berharap, para pesepak bola putri memiliki wadah untuk terus berlatih dan berkompetisi secara berjenjang dengan adanya ajang ini.

"Kami berkomitmen menjadikan Hydroplus Soccer League, sebagai agenda rutin tahunan, demi menjaga keberlanjutan pembinaan sepak bola putri di Tanah Air," ucapnya.

Pelatih Akademi Persib Putri, Vicry Aries Nugraha, menyambut antusias kehadiran Hydroplus Soccer League.

"Kompetisi resmi seperti ini memberi motivasi lebih bagi pemain untuk berlatih dan meningkatkan kemampuan. Dengan adanya liga ini, anak-anak punya tujuan dan semangat baru," kata Vicry.

Vicry mengatakan, pesepak bola putri selama ini hanya latihan tanpa kompetisi resmi. 

"Sekarang ada wadah untuk menunjukkan kemampuan dan mengasah mental bertanding,” ujar Vicry.

Menurut Vicry, kompetisi yang berkelanjutan akan membantu mencetak pemain-pemain terbaik putri Indonesia di masa depan.

"Ketika kompetisi berjalan rutin, peningkatan pemain terlihat lebih jelas dibandingkan dengan turnamen tidak resmi. Maka penting sekali ada kejelasan agenda kompetisi tiap tahun, agar semangat mereka tetap terjaga,” ujar dia.

Vicry berharap liga putri dapat memiliki sistem dan regulasi yang jelas, seperti kompetisi sepak bola putra. Menurutnya,  kalau agendanya pasti, motivasi pemain juga meningkat, dan masyarakat pun bisa kembali menaruh perhatian pada sepak bola putri.

Baca juga: Pemain Persib Bandung Digembleng Setelah Libur, Kondisi Fisik Menjadi Perhatian Utama

Pelatih Goal Aksis, Oktaviani Prameswari, juga menyambut antusias dan merasa senang dengan adanya kompetisi Hydroplus Soccer League.

Oktaviani mengatakan, ini kompetisi pertama untuk putri setelah terakhir kali ada Liga 1 pada 2019.

"Sekarang ada lagi, bahkan untuk usia muda seperti U14, U15, dan U18. Harapannya, kompetisi ini terus digelar setiap tahun, agar pembinaan bisa berkesinambungan dan semakin banyak talenta dari berbagai daerah," kata Oktaviani.

Oktaviani memaparkan, ajang ini membuat pelatih jadi memiliki arah dan tujuan yang jelas dalam proses latihan.

“Dulu kami melatih hanya untuk turnamen kecil yang kadang cuma sebulan sekali tanpa kelanjutan," katanya.

Tapi sekarang, dikatakan Oktaviani, setiap latihan punya tujuan karena ada liga setiap minggu.

"Kami bisa terus melakukan perbaikan agar hasilnya maksimal,” ujar dia.

Oktaviani berharap Hydroplus Soccer League dapat menjadi fondasi bagi pemain muda menuju tim nasional.

“Saya mantan atlet, dan setelah liga berhenti, kami bingung mau ke mana. Mudah-mudahan liga ini bisa jadi pijakan untuk pemain putri supaya bisa menembus level timnas bahkan Piala Dunia,” ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved