Nangis saat Perobohan Masjid, Taqy Malik Malah Dihujat Warganet, Disindir Lebih Pilih Rumah

TRIBUNJABAR.ID - Pendakwah muda Taqy Malik menangis tersedu-sedu saat perobohan Masjid Malikal Mulky, Minggu (12/101/2025).

Bukannya mendapat simpati, Taqy Malik justru dihujat hingga dikritik tajam warganet.

Masjid Malikal Mulky yang berada di Jalan Villa Randu II, Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, terseret kasus sengketa tanah.

Sengketa tanah tersebut menjerat sang pendakwah muda.

Baca juga: Polemik Sengketa Lahan Taqy Malik, Ngaku Tak Ada Biaya Bongkar Masjid, Gaya Hidup Mewah Disorot

Masjid tersebut dibangun dari donasi umat dan berdiri di kavling tanah yang belum dilunasi Taqy Malik sejak 2022 lalu.

Taqy Malik disorot tajam karena pemilik tanah sebelumnya sempat meminta sang influencer agama untuk mempertahankan masjid tersebut dan merobohkan rumah pribadinya saja.

Sayangnya, suami Sherel Talib itu justru memilih memeprtahankan rumah pribadinya di samping masjid.

Belakangan terungkap, rumah mewah itu pun dibeli dari uang donasi umat.

Akhirnya, Taqy memilih menjual rumah tersebut dan mengaku akan menyalurkan hasil penjualan rumah kepada masjid lain dan pesantren.

Kendati lebih memilih rumahnya, Taqy terekam menangis tatkala proses penurunan plang masjid Malikal Mulky, seperti yang diunggah di akun Instagram resmi @masjidmalikalmulky.

Pria 28 tahun tersebut nampak dikelilingi sejumlah ibu-ibu yang juga menangis histeris.

Pemuda yang menjuluki dirinya Juragan Saffron itu beberapa kali terlihat mengusap air matanya.

Wajahnya memerah seiring tangisannya.

Wanita-wanita itu nampak berdiri di hadapannya sembari berpelukan.

Sejumlah anak-anak juga mendatangi dan memeluk Taqy di saat yang sama.

Baca juga: Ingat Taqy Malik? Pendakwah Muda Dituduh Gelapkan Dana, Buka Donasi Bangun Masjid Jadi Bangun Rumah

Seorang ibu dengan hijab merah terdengar berbicara pada Taqy sambil menangis.

a mengungkap kesedihannya atas apa yang dialami Taqy.

Alih-alih menerima perhatian publik, unggahan itu justru panen hujatan.

Banyak warganet heran dengan sikap Taqy yang tak sejalan dengan pilihannya.

Jawaban Taqy Malik

Mendapati hujatan itu, Taqy mengungkap alasan dirinya memilih rumah daripada masjid.

"Kenapa seorang Taqy Malik lebih memilih rumah. Kita ada tujuan, bukan untuk kepentingan pribadi," jelas Taqy lewat akun Instagram pribadinya @taqy_malik.

Dia menyinggung ikhtiar untuk bisa membayar semua lahan senilai total Rp9 miliar itu.

"Waktu itu, kita masih ingin ikhtiar memperjuangkan, membebaskan lahan ini secara seluruhnya," terangnya.

"Kalau seandainya saya lebih memilih masjid bisa saja, tapi apa yang saya pertimbangkan, Malikal Mulky yang saya bangun ini bukan hanya sekadar masjid. Tapi visi misinya empat pilar peradaban," sambung Taqy.

"Kalau waktu itu saya lebih memilih masjid, ini banyak pertimbangan. Kegiatan Malikal Mulky itu selalu banyaknya di outdoor, bahkan kadang-kadang jamaah sampai membludak sampai keluar ke mana-mana, takutnya malah mengganggu tetangga-tetangga sampingnya. Jaraknya terlalu dekat satu sama lain, itu saya enggak mau," dalih Taqy.

"Alhasil saya pertimbangkan rumahlah saya pilih. Kenapa? Kalau rumah masih ada nilainya, kita jual, uangnya tidak hilang. Kita bikin di tempat yang baru, atau kita bantu distribusi kepada pondok atau masjid yang lebih membutuhkan," bebernya.

"Sehingga peruntukannya jelas, amal temen-temen tidak hilang, niat baik temen-temen juga tidak hilang. Sehingga tidak ada unsur kepentingan pribadi," tegasnya.

Pemilik Tanah Tawarkan Masjid Malikal Mulky Dipertahankan, tapi Taqy Malik Pilih Rumah

Dalam tayangan YouTube Dokter Richard Lee, kuasa hukum pemilik tanah, Novel sempat menawarkan Taqy untuk mempertahankan masjid lantaran dibangun dengan donasi dari umat.

Baca juga: Ingat Taqy Malik? Pendakwah Muda Dituduh Gelapkan Dana, Buka Donasi Bangun Masjid Jadi Bangun Rumah

Namun Taqy lebih memilih rumah mewahnya untuk dipertahankan.

"Ambil (masjidnya) agar uang umat amanlah, kasihan kan yang sudah sumbang kan nyari pahala. Kasian dong kalau hilang amal mereka kan kasihan," terang Novel.

Nusantara, pihak perwakilan keluarga juga menyayangkan keputusan Taqy mengorbankan masjid yang selalu dielu-elukannya.

"Kita tuh sayang sama dia Pak, kita tuh cinta ama dia. Makanya kita kasih, ambil (masjidnya). Bang Taqy nggak mau, maunya sesuai PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli)," imbuh Nusantara.

"Yang (terdaftar) di PPJB, rumah," selorohnya dengan nada keheranan.

Kuasa hukum Sirhan lainnya, Husein menilai Taqy lebih mengutamakan kepentingan pribadi daripada umat.

"Jadi di sini kita lihat, dia lebih mengutamakan kepentingan pribadinya dia dibandingkan kepentingan umatnya dia," timpal Husein.

"Itu yang kita agak sesalkan itu. Padahal kita udah tawarkan masjid ambil, dua kavling yang udah berdiri masjid itu ambil untuk kamu. Jadi permasalahan masjid sudah selesai. Jangan lagi lakukan donasi, karena tanahnya sudah kami kasih," terang Husein.

Disampaikan Husein, jika dulu Taqy menerima saran itu tentu permasalahan tidak akan berbuntut panjang.

Namun pria yang dijuluki ustaz ini, malah membuat narasi seolah masjid tersebut akan dirobohkan dan mengulang melakukan gerakan penggalangan dana kembali pada Juli 2025.

Baca juga: Polemik Sengketa Lahan Taqy Malik, Ngaku Tak Ada Biaya Bongkar Masjid, Gaya Hidup Mewah Disorot

"Selesai. Jadi masjid itu sebenarnya nggak ada masalah apa-apa. Tapi di-framing terus melalui IG dia kalau masjid ini akan dirobohkan," sesal Husein.

"Ada di bulan Juli 2025 dia kan bikin gerakan G30K masjid akan dirobohkan, gitu," tandas Novel.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com