Polemik Sengketa Lahan Taqy Malik, Ngaku Tak Ada Biaya Bongkar Masjid, Gaya Hidup Mewah Disorot

Taqy Malik menyampaikan pernyataan bahwa dirinya tak punya biaya untuk merobohkan masjid yang diklaim miliknya tersebut.

Instagram/taqy_malik
TAQY MALIK - Pendakwah muda Taqy Malik. Nama pendakwah muda Taqy Malik kini sedang jadi sorotan. Taqy Malik terseret kasus sengketa tanah di kawasan Bogor, Jawa Barat. 

Pada awalnya Taqy Malik yakin bisnisnya akan berjalan lancar dan keuntungannya bisa digunakan untuk membeli delapan bidang tanah dari sosok pria yang kini berseteru dengannya itu.

Baca juga: Beda Pendapat Umi Pipik dan Taqy Malik Soal Pakai Emoji Semangka untuk Bela Palestina: Siasat Dakwah

"Saya berniat selama setahun itu bisa menyelesaikan Rp9 miliar, berarti cicilannya Rp667 juta," aku Taqy Malik mengawali ceritanya, dikutip dari YouTube dr. Richard Lee, MARS, Selasa (7/10/2025).

Selain itu, pria yang pernah mengenyam pendidikan tinggi di Mesir itu juga mendapatkan dukungan dari guru-gurunya saat hendak melunasi cicilan dari tanah yang dibelinya itu.

"Kenapa saya berani, karena ada guru-guru saya di belakang, yang siap kasih nasihat," imbuhnya.

Keyakinan itu semakin menguat tatkala di saat itu Taqy juga tengah memiliki bisnis yang digadang-gadang akan berjalan baik.

"Saya merasa waktu itu saya ada project, ada bisnis yang akan berjalan yang InsyaAllah kita bisa nutupin ini (cicilan)," bebernya.

Di momen itu, pria yang bercerai dari Salmafina Sunan pada tahun 2018 itu lantas menyinggung soal aksinya menggalang donasi beberapa waktu lalu.

Ia meluncurkan kampanye donasi bertajuk 'Selamatkan Masjid Malikal Mulki' dengan target Rp6 miliar, mengajak publik menyumbang Rp30 ribu per orang guna membebaskan tanah sengketa yang di atasnya telah dibangun Masjid Malikal Mulki.

Diakui oleh Taqy pada awalnya ia tak berniat menggunakan uang hasil donasi untuk melunasi cicilan tanah yang dibelinya itu.

"Makanya saya nggak pernah berharap dari uang umat, nggak pernah, kalau memang bisa kita sendiri ya sendiri," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Namun sayangnya bisnis yang digadang-gadang akan berjalan lancar itu nyatanya gagal.

"Diperjalanan project itu gagal," ungkapnya.

Dikatakan olehnya, kemampuan ekonomi Taqy Malik di saat itu juga terbilang kurang stabil.

Di mana pada saat itu ia mengalami masalah lantaran bisnisnya di bidang travel dan umrah bermasalah.

"Di tahun 2021 kita lagi ada problem di travel umrah, nah tahun 2020 itu kan (pandemi) Covid-19, yang seharusnya berangkat kan jadi ditunda, singkat cerita jamaah ini minta dibalikin uangnya " tambahnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved