Berita Viral

Alasan Deni Apriadi Pakai Hijab dan Berpenampilan Wanita saat Jadi MUA hingga Tuai Kontroversi

Deni Apriadi MUA bernama Dea yang viral ternyata seorang pria itu mengungkap alasan menggunakan hijab hingga menuai kontroversi.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Facebook Mamiq Raden/TikTok Inside Lombok
MUA VIRAL: Tangkapan layar foto Deni Apriadi muncul ke publik menyampaikan klarifikasi (kanan) dan foto Deni Apriadi ketika menjadi Dea MUA (kiri). - Deni Apriadi MUA bernama Dea yang viral ternyata seorang pria itu mengungkap alasan menggunakan hijab, menuai kontroversi. 

TRIBUNJABAR.ID - Deni Apriadi MUA bernama Dea yang ternyata seorang pria itu mengungkap alasan menggunakan hijab.

Setelah kasusnya viral, Deni Apriadi alias Dea MUA pria berpenampilan wanita di Lombok ini akhirnya muncul ke publik.

Sebelumnya, Deni Apriadi viral setelah sejumlah netizen membongkar kedoknya sebagai wanita jadi-jadian berprofesi sebagai make up artis (MUA) atau penata rias hingga menuai kontroversi.

Netizen yang mengaku sebagai korban tidak terima karena Deni tak jujur sejak awal merupakan seorang pria.

Pasalnya, saat bekerja Deni kerap membantu para pengantin wanita berganti pakaian.
 
Saat bekerja, Deni Apriadi memiliki nama panggilan Dea Halipa. Ia juga berpenampilan seperti wanita bahkan mengenakan hijab.

Baca juga: Viral, Sosok Dea MUA Berparas Cantik Diduga Pria, Korban Speak Up Merasa Tertipu

Dikutip dari unggahan video TikTok Inside Lombok, Deni Apriadi mengaku pernah bekerja mengenakan hijab layaknya perempuan.

Ia mengaku alasannya saat itu memakai hijab karena kekagumannya kepada perempuan.

“Saya kagum sejak bertahun-tahun lalu,” ujar Deni Apriadi alias Dea, dikutip Tribunjabar.id dari tayangan TikTok Inside Lombok, Minggu (16/11/2025).

Menurutnya, hijab atau jilbab adalah simbol kecantikan, kelembutan dan kehormatan seorang perempuan muslimah.

Ia juga mengaku alasannya mengenakan hijab saat itu sebagai bentuk mengekspresikan diri.

“Itu bentuk ekspresi diri saya yang lahir daru kekaguman dan keinginan diri dari pelecehan,” gumamnya.

Lantas, Deni juga membeberkan klarifikasi alasannya menggunakan hijab tidak bermaksud menipu.

“Saya sama sekali tidak berniat menjadikan busana itu sebagai alat untuk menipu atau melecehkan siapapun,” ujarnya.

Klarifikasi Dituduh Menistakan Agama

Deni Apriadi juga mengungkap klarifikasi mengaku tak terima tuduhan menyebut dirinya menistakan agama.

Menurutnya banyak informasi yang beredar adakah fitnah.

Deni membantah bahwa video tersebut hoaks dan tidak sesuai kenyataan.

“Banyak nerasi yang disebarkan tidak sesuai dengan kenyataan, bahkan menuduh saya sebagai penista agama, kaum sodom, sister hong Lombok, serta menuduh saya melakukan hal-hal yang tidak saya lakukan,” ungkap Deni Apriadi.

Baca juga: Viral, Bripda Adi Qori Polisi Jago Merias Bak MUA Profesional, Latar Belakang Pendidikan Tak Terduga

Tuduhan itu muncul karena video dan foto diduga dirinya melaksanakan ibadah salat berada di barisan perempuan.

Lantas, Deni pun menegaskan bahwa dirinya beragama Islam dan mengaku tahu batasan tertentu ketika ibadah.

“Saya beragam Islam,” ucapnya.

Tak hanya itu, fitnah lainnya setelah viral adalah menuduh dirinya menjalin hubungan sesama jenis hingga mengidap HIV.

“Bahkan tuduhan bahwa saya mengidap HIV pun merupakan fitnah. Saya baru menjalani tes HIV di klinik PKBI, dan hasilnya negatif,” tegasnya.

Sejak postingan itu viral, Deni mengaku dirinya mengalami tekanan sangat berat.

Ia menerima hujatan, cacian, hinaan hingga teror melalui pesan langsung.

Karena hal tersebut, Deni mengaku terimbas sehingga harus menghentikan pekerjaannya sebagai MUA yang sudah dijadwalkan.

Lebih lanjut, Deni mengaku akan tetap menjalani pekerjaannya sebagai MUA atau perias wajah.

Karena saat ini hanya itu keahliannya yang bisa diandalkan untuk mencari nafkah sehari-hari.

Bahkan Deni mengaku saat ini dirinya sedang menabung untuk membuka galeri rias.

Ia bahkan mengaku akan melanjutkan pendidikannya yang sempat terputus.

Kemudian Deni memberikan pesan bijak. Ia  berharap kejadian yang menimpanya itu bisa menjadi pelajaran.

“Saya berharap kejadian ini menjadi pelajaran untuk kita semua. Ada cara yang lebih baik dan lebih bijak untuk mengingatkan, membimbing, atau menegur seseorang, bukan dengan fitnah, cacian, atau penghakiman di ruang publik,” tutupnya.

Sosok Deni Apriadi alias Dea

KEDOK MUA CANTIK: Viral sosok Sister Hong asal Lombok bernama Dea yang mengaku sebagai wanita ternyata aslinya pria. Korban Dea speak up usai merasa tertipu. 
KEDOK MUA CANTIK: Viral sosok Sister Hong asal Lombok bernama Dea yang mengaku sebagai wanita ternyata aslinya pria. Korban Dea speak up usai merasa tertipu.  (kolase Facebook Mamiq Raden)

Saat menyampaikan klarifikasi, Deni Apriadi mengungkap sosoknya sekaligus mengakui identitas aslinya bahwa dirinya memang seorang pria.

Deni Apriadi mengaku dirinya memang pria tulen.

Saat ini dirinya berusia 23 tahun dan sehari-hari berprofesi sebagai penata rias atau MUA.

Ia tinggal di Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah.

Deni mengungkap dirinya penyintas disabilitas dengan keterbatasan pendengaran.

Kondisinya semakin parah setelah dirinya mengalami kecelakaan ketika berusia 10 tahun.

Deni mengaku dirinya hanya lulusan SD. Ia mengaku dirinya kerap menjadi korban bullying sehingga tidak bisa melanjutkan pendidikan.

Terlebih dirinya saat itu terpuruk setelah neneknya meninggal dunia ketika ia duduk di bangku kelas 6 SD.

“Saya tidak memiliki cukup dukungan untuk melanjutkan sekolah setelah nenek saya wafat, saya banyak belajar hidup secara mandiri,” ujarnya.

Setelah lulus SD Deni melanjutkan hidupnya dengan mengais rezeki bermodalkan keahlian merias wajah.

Keahliannya sebagai MUA itu dia peroleh hasil belajar secara otodidak melalui Youtube dan media sosial.

“Melalui pekerjaan inilah saya merasa bisa berdiri di atas kaki saya sendiri memenuhi kebutuhan hidup dan perlahan memperoleh percaya diri,” ujarnya. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved