Menteri Agama Nasaruddin Umar Dapat Izin Khusus Sentuh Pusara Paus Fransiskus di Roma

Di Basilika St. Maria Maggiore, pusara Paus Fransiskus yang sederhana dan hanya bertuliskan Franciscus menarik perhatian peziarah.

Penulis: ravi tribun | Editor: Ravianto
KBRI Tahta Suci
Menteri Agama Nasaruddin Umar didampingi Dubes LBBP RI untuk Takhta Suci Michael Trias Kuncahyono, berziarah ke makam Paus Fransiskus, di Basilika St. Maria Maggiore, Roma, Senin (27/10), pagi pukul 09.00 dan dilanjutkan ke Basilika St. Petrus, Vatikan. 

TRIBUNJABAR.ID, ROMA - Menteri Agama Republik Indonesia, Nasarudin Umar, didampingi Duta Besar LBBP RI untuk Takhta Suci, Michael Trias Kuncahyono, melakukan ziarah penuh haru ke makam Paus Fransiskus di Basilika St. Maria Maggiore, Roma, pada Senin (27/10) pagi.

Kunjungan ini terasa istimewa karena Menteri Agama diberikan izin khusus untuk mendekati dan menyentuh pusara Paus, bahkan meletakkan rosario, sebuah hak istimewa yang jarang diberikan kepada peziarah.

Kehadiran Menteri Agama di Roma sendiri adalah untuk menghadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’ Egidio.

Di Basilika St. Maria Maggiore, pusara Paus Fransiskus yang sederhana dan hanya bertuliskan "Franciscus" menarik perhatian peziarah.

Meskipun para peziarah lain harus puas berdiri dua meter dari makam, Menteri Agama dan Dubes RI diperbolehkan mendekat.

"Saya sangat bersyukur dan terharu, bersama Pak Dubes, diperbolehkan mendekat ke makam. Bahkan mengusapnya," kata Menteri Nasaruddin Umar.

Baca juga: Peringati 75 Tahun Hubungan RI-Vatikan, KBRI Tahta Suci Gelar Pentas Budaya Kebaya Menari di Roma

Izin khusus ini mencerminkan kuatnya hubungan personal antara Paus Fransiskus, yang berpulang pada 21 April 2025, dengan Nasaruddin Umar.

Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar adalah sosok yang menerima langsung kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal pada 5 September 2024, di mana keduanya menandatangani Deklarasi Istiqlal.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Istiqlal saat itu, seolah mengulang sejarah pertemuan Paus dengan Imam Besar Al Azhar, Ahmed el-Tayed, di Abu Dhabi.

Di Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus sempat mengungkapkan kegembiraannya berada di masjid terbesar di Asia Tenggara itu.

Simbol kuat persahabatan mereka terlihat dari Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Katedral St. Maria Asumpta, sebuah gagasan yang dicetuskan oleh Nasaruddin Umar.

Saat mengunjungi terowongan tersebut, Paus Fransiskus berpesan, "Tugas kita, membantu semua orang melewati terowongan menuju terang," menjadikannya lambang persaudaraan dan berjalan bersama menuju terang.

Selain Basilika St. Maria Maggiore, Menteri Agama juga mengunjungi Basilika St. Petrus di Vatikan, basilika utama Gereja Katolik Roma yang kaya akan sejarah dan karya seni agung.

Di sana, di tengah ratusan peziarah, Menteri Nasaruddin Umar mengagumi keindahan basilika yang dibangun sejak abad ke-4, yang pengerjaannya melibatkan arsitek dan seniman besar seperti Michelangelo dan Bernini.

Dubes RI untuk Takhta Suci, Michael Trias Kuncahyono, turut memberikan penjelasan mengenai kedua basilika tersebut kepada Menteri Agama.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved